Wednesday, 31 October 2012

PARENTS FORBIDDEN BEING GAPTEK (ALIAS GAGAP TEKNOLOGI)


PARENTS FORBIDDEN BEING  GAPTEK (ALIAS GAGAP TEKNOLOGI)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tumbuh begitu pesatnya. Mulai dari tingkatan jaringan informasi dan komunikasinya hingga pada perangkat pengakses teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Setiap perusahaan yang bergelut dibidang teknologi ini berlomba – lomba menawarkan pelayanan dan produk teknologi informasi dan komunikasi terbaik dan tercepat mereka pada para konsumen.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga diimbangi oleh perkembangan jenis penggunaannya dan jenis kalangan pemakainya. Jenis penggunaannya tidak lagi sebatas untuk kepentingan pemerintah namun berkembang sampai pada seluruh aktivitas hidup manusia. Mulai untuk kepentingan pendidikan, sosial, perdagangan hingga kegiatan ibadah. Bukan hal tabu lagi bagi kita mendengar berita tentang pelaksanaan pernikahan bahkan perceraian melalui media teknologi informasi dan komunikasi ini. Bukan hal aneh lagi bagi kita menghadiri acara pengajian dengan media internet. Tidak asing lagi bagi kita melakukan transaksi perdagangan melalui media internet. Mulai dari transaksi perdagangan barang – barang yang legal hingga yang ilegal. Hanya aktivitas buang hajat (kencing dan BAB) saja yang rasanya belum memanfaatkan teknologi ini.

Kalangan pengguna teknologi informasi dan komunikasi ini pun beragam mulai dari kalangan pemerintahan hingga kalangan masyarakat awam. Mulai dari kalangan orang lanjut usia hingga anak – anak balita. Saat ini bukan hal aneh apabila tukang becak bahkan pengemis sibuk mengakses internet melalui HP mereka. Serta bukan hal yang menakjubkan apabila kita melihat banyak sekali anak – anak dibawah umur sibuk bermain game online hingga surfing internet melalui gadget mereka. Luar biasa semua menjadi mudah bagi hidup kita semua berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini.

Namun perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini belum diimbangi oleh perkembangan sistem pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaannya. Sehingga pemanfaatannya banyak yang digunakan untuk hal – hal yang kurang baik dan tidak bermoral. Lagi – lagi sudah merupakan berita yang lumrah apabila kita menyimak kabar tentang kasus pemerkosaan akibat penyalahgunaan jaringan internet. Tindakan kriminal pengeboman dan teror menjadi sangat mudah dilakukan melalui media internet. Marak kasus penculikan dan kawin lari akibat penyalahgunaan jaringan sosial seperti facebook, twitter, friendster dll. Makin sulit dibendung kreativitas yang buruk remaja – remaja kita dalam hal pamer tubuh nude mereka. Sudah sering kita mendengar warta tentang pejabat pemerintahan kita mulai dari kalangan pemerintahan pusat hingga pemerintah daerah yang kepergok mengakses website porno saat rapat dan kegiatan pemerintahan berlangsung.

Pemerintah melalui kementerian komunikasi dan informatiknya sudah berupaya secara maksimal mengendalikan penyimpangan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini. Mulai dari penerbitan peraturan – peraturan yang mengatur pemanfaatan teknologi ini hingga pembatasan dan pemblokiran website – website yang mengadung unsur pornografi dan kekerasan serta wacana – wacana sara dan amoral. Namun apakah itu cukup? Tidak, SAMA SEKALI TIDAK CUKUP.

  Perlu peran kita semua utamanya parents alias orang tua sebagai pengendali dan pengawas terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Karena ada istilah bahwa rumah adalah pesantren dan sekolah pertama bagi putera – puteri kita. Sehingga otomatis kita sebagai parents adalah guru pertama bagi anak – anak kita. Maka secara otomatis pula kita sebagai orang tua haram hukumnya untuk tidak mempunyai pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi. Apapun kondisinya, teknologi informasi dan komunikasilah yang harus kita kuasai. Sehingga tidak berlebihan jika kita menanamkan semangat “ Parents forbidden being gaptek” dalam diri kita. Tentunya penguasaan teknologi tersebut harus dikompare dan diimbangi oleh penguasaan ilmu agama serta moral dan etika. Sehingga nantinya bisa menjadi materi pendidikan dan benteng yang arif dan bijaksana bagi putera – puteri kita dalam berkecimpung di teknologi informasi dan komunikasi ini.

Jangan sampai kita hanya sebatas membangga – banggakan diri kita dan anak – anak kita karena mereka kita belikan dan mampu menggunakan gadget – gadget terkini. Namun juga harus dibekali oleh pendidikan yang mampu mengendalikan diri mereka sendiri dalam berkegiatan dengan teknologi IT ini. Jangan merasa canggung untuk setiap saat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini guna mengawasi dan mengecek aktivitas anak – anak kita di dunia maya. Jangan sampai kita hanya bisa mengkambing hitamkan teknologi IT ini apabila keperawanan puteri kita hilang direnggut kawan mereka yang mereka kenal dari facebook atau twitter. Jangan pernah menyesal saat foto foto polos (nude) anak – anak kita tersebar ke seluruh penjuru bumi hanya dalam hitungan detik karena kurangnya pengawasan kita akibat GAPTEK.

Menjadi tidak gaptek bukanlah hal yang sulit. Kita bisa memulainya dari sharing pengetahuan, belajar online hingga bertanya dan belajar dari orang – orang di bawah usia kita yang sudah tidak lagi asing berkecimpung aktiv dengan teknologi IT ini. Kapan waktunya? SEKARANG JUGA DETINK INI JUGA KITA KUASAI TEKNOLOGI IT.

No comments:

Post a Comment