MANFAAT JAMBU AIR/ KLAMPOK
DI KECAMATAN CAMPLONG – KABUPATEN SAMPANG
(MADURA)
SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN OBAT ALZHEIMER
Studi Leteratur oleh Abdi Barri Salam,
S.Si
A. Serba – Serbi Jambu Air
Jambu air/ klampok di Kecamatan Camplong
– Kabupaten Sampang masih terbatas sebagai tanaman yang ditanam di pekarangan
rumah penduduk. Jambu air/ klampok terkenal dikalangan masyarakat Madura,
bahkan Jawa Timur karena buahnya yang besar dan rasanya yang manis. Bahkan
sempat tersebar kabar bahwa jambu air/ klampok Camplong ini pernah dijadikan
sebagai salah satu hidangan buah untuk Presiden RI. Namun sampai saat ini
pemanfaatannya masih sebatas dijual sebagai konsumsi buah sehari – hari.
Harga jual jambu air/ klampok Camplong di
pasaran berkisar antara Rp. 700,- sampai dengan Rp. 2000,- per biji. Secara
ekonomi nilai jualnya masih rendah. Hal ini karena jambu air/ klampok Camplong
belum diolah lebih lanjut dan tidak tahan lama (cepat membusuk). Sehingga
dengan disusunnya tulisan ini diharapkan dapat menggugah masyarakat khususnya
petani jambu air/ klampok Camplong agar bisa mengolah lebih lanjut produk jambu
air/ klampok Camplong.
Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio :
Kormophyta biji
Divisio :
Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
B. Jambu Air/ Klampok Camplong sebagai Sumber Anti
Oksidan
Kandungan utama buah jambu air/ klampok
Camplong adalah air. Hampir 93 gram air yang terkandung di dalam 100 gram jambu
air. Kandungan lainnya adalah vitamin C (22 gram vit C/100 gram jambu air) dan
vitamin A. Kandungan vitamin C dan vitamin A didalamnya menyebabkan jambu air/
klampok dijadikan sebagai sumber antioksidan yang sangat bermanfaat bagi tubuh
manusia.
C. Jambu Air/ Klampok Camplong sebagai Obat
Alternatif Penyakit Alzheimer
Evangeline C. Amor, Irene M. Villaseñor,
Sarfraz Ahmad Nawaz, M. Sabir Hussain dan M. Iqbal Choudhary dari Institute of
Chemistry, College of Science, University of the Philippines dan di International
Center for Chemical Sciences at HEJ Research Institute of Chemistry melakukan
penelitian tentang jambu air. Hasilnya dipublikasikan dalam Philippine
Journal of Science tahun 2005.
Penelitian mereka menggunakan sampel pohon dan daun dari jambu air.
Pohon dan daun jambu air diekstrak senyawa esensialnya. Dari proses ekstraksi
tersebut diperoleh senyawa flavonoid subklas dihydrochalcone. Senyawaan dihydrochalcone
dapat berfungsi sebagai penghambat aktifitas enzim acetylcholinesterase
(AChE) dan enzim butyrylcholinesterase (BuChE). Kedua enzim ini ditengarai
sebagai penyebab penyakit alzheimer.
D. Penutup
Demikian uraian yang dapat saya bagi semoga
bermanfaat dan mendorong para petani jambu air/ klampok Kecamatan Camplong –
Kabupaten Sampang agar mau dan mampu mengolah batang, daun maupun buah jambu
air menjadi produk yang lebih berdaya jual seperti teh daun jambu air, ramuan
jamu dari batang jambu air maupun selai dari daun dan buah jambu air. Harapan terakhir
semoga hasil olahan jambu air/ klampok dapat menaikkan kesejahteraan petani
dibidang ekonomi.
E. Daftar
Pustaka
Amor, Evangeline C., dkk. 2005.”
A Dihydrochalcone from Syzygium samarangense
with Anticholinesterase Activity”. Philippine Journal of Science 134 (2): 105-111
Mahfudoh, Puput. 24 Maret 2012.”Daun dan Buah Jambu Air Bermanfaat”.www.kompasiana.com
21 Agustus 2012.”Jika
Pikun, Minum Kopi dan Teh Setiap Hari”. www.b2w.web.id
Boleh dijelaskan apa relasinya ntara kandungan air yg mencapai 93 wt.% dengan kandungan vitamin C yg juga mencapai 22 wt.%? barangkali ada klarifikasi.
ReplyDeleteSecara umuum tulisannya cukup informatif.
Terimakassih
korelasi secara khusus sih g ada, karena penjelasan kandungan air yang mencapai 93 wt.% adalah penjelasan yang terpisah dengan kadar vit. C yang terkadung di dalamnya. hubungan secara tak langsungnya yang coba saya jelaskan adalah dengan kandungan air yang besar dalam jambu air menyebabkan jambu air merupakan buah yang cukup segar dan menyegarkan apabila dikonsumsi.
Deletetrim's atas tanggapannya.
Good step Brader. Lanjutkan, lebih kaya lagi.
ReplyDeleteDidi A.
terima kasih mas, dan siap untuk menerima saran sarannya
DeleteBanyak permasalahan pada komoditas tersebut yang perlu dikaji mas Barry, Mulai on farm sampai dengan of farm. Yang menarik adalah bagaimana penanganan setelah of farmnya/ postharvest produk tersebut. Banyak perlakuan yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit dan memperpanjang umur simpan pada komoditas tersebut. Semoga PEMDA Sampang bisa membaca itu, sehingga komoditas unggulan daerah sampang tersebut produksi lebih meningkat dan membawa kesejahteraan bagi para petaninya. Amin.....
ReplyDeletebenar sekali mas Khoirul, memang segalnya gak segampang membalikkan telapak tangan perlu usaha yang sangat keras, terperinci dan terkonsep.Trimakasih masukannya
DeleteAsalamualaikum, tulisan anda ok punya, kami penerbit berminat menerbitkan jika punya naskah kirim resensi ke email : redaksipanjiduta@gmail.com
ReplyDeletekami tunggu