SAMPANG PUNYA RUJAK
‘THE CITY OF RUJAK”
Rujak, menu
makanan yang satu ini hampir selalu ada di setiap wilayah Indonesia khususnya
di wilayah Jawa Timur. Rujak merupakan menu makanan yang tersusun dari lontong,
sayuran (kacang panjang/kankung/rumput laut) dan buah – buahan
(timun/kedondong/nanas/apel/pepaya/mangga/bengkuang) yang dipotong kecil –
kecil yang disajikan bersama saos kacang. Saos kacang pada rujak meruakan
perpaduan rasa manis dari gula dan gurih dari garam dan bahan petis di dalam
campurannya. Rasa saos kacangnya pun bisa dimodifikasi menjadi pedas dengan
menambahkannya dengan beberapa buah cabe yang dihaluskan bersama saos tersebut.
Bagi yang suka rasa yang sedikit asam, saos kacang bisa dicampur dengan tomat.
Dalam perkembangannya komposisi rujak juga mengalami modivikasi, ada yang
ditambahkan dengan daging cingur misalnya.
gambar. Rujak dengan saos kacang
Di daerah Jawa
Timur khususnya di Madura rujak sudah mulai dikombinasikan dengan makanan lain
seperti halnya di Kabupaten Sumenep. Di sana rujak disajikan bersamaan dengan
soto babat atau biasa disebut “soto rujak”. Di Kabupaten Bangkalan, rujak dikombinasikan dengan penambahan mata sapi yang telah direbus.
Di Kabupaten Sampang (kota dimana
penulis berdomisili sekarang) rujak juga disajikan bersama mie sebagai bahan
campuran dari sayuran. Dari segi rasa rujak yang sudah dimodivikasi ini tidak
kalah menarik dibandingkan rujak pada umumnya. Hanya mungkin bagi yang belum
terbiasa menyantap hidangan rujak yang telah dimodivikasi ini akan terasa dan
nampak sedikit aneh pada awal mencobanya.
Pada tulisan
kali ini, penulis akan lebih memfokuskan pembahasan pada rujak di kabupaten
Sampang. Sedikit uraian tentang Kabupaten Sampang adalah salah satu kabupaten
di Provinsi Jawa Timur tepatnya berada di tengah – tengah kawasan Pulau Madura
(Pulau Garam). Kabupaten Sampang merupakan penghasil garam terbesar di Pulau
Madura. Bahkan Kabupaten Sampang ini merupakan pemasok garam 25% dari total
produksi garam di Indonesia. Kekhasan lainnya, Kabupaten Sampang juga penghasil
buah Jambu Air (Klampok) terbesar. Untuk hasil produksi alam lainnya di
Kabupaten Sampang hampir sama seperti 3 kabupaten lainnya di Pulau Madura.
Hal unik
lainnya dari Kabupaten Sampang namun jarang terpikirkan oleh banyak orang di
daerah ini sendiri adalah banyaknya masyarakat di Kabupaten Sampang yang mata
pencaharian utama maupun sampingannya adalah berjualan rujak. Dapat dipastikan
jika kita berkunjung ke daerah ini maka kita akan sangat mudah menemui penjual
rujak.
gambar. Rujak Dulit
Rujak yang
mereka jual pun beraneka ragam macamnya dari rujak konvensional yang belum
dimodivikasi sampai pada rujak yang telah mengalami modivikasi sebagaimana
telah penulis bahas sebelumnya. Selain rujak dengan saos kacang di daerah ini
juga dikenal rujak buah dengan bahan saosnya adalah petis, cabe dan tomat. Masyarakat
lokal biasa menyebutnya “Rujak Dulit”.
Bahkan saking
banyaknya masyarakat yang berjualan rujak, mereka berjualan rujak hampir sepanjang hari. Tepat sekali, kita dapat
menemui makanan rujak ini di sepanjang waktu baik di pagi hari, siang hari
bahkan pada malam hari. Hebatnya dagangan rujak mereka tidak pernah sepi dari
pembeli. Sehingga dapat dipastikan masyarakat Kabupaten Sampang adalah maniak
rujak.
Oleh karena
itu tidak berlebihan jika kiranya penulis memberikan trade mark Kabupaten
Sampang sebagai “The City of Rujak, Sampang Punya Rujak”. Karena secara
tidak sadar dan faktual Kabupaten Sampang sangat ikonik dengan rujak.
No comments:
Post a Comment