Friday, 12 October 2012

KISAH NYATA THE MIRACLE OF SEDEKAH : PERSALINAN ANAK KAMI YANG KEDUA

KISAH NYATA
THE MIRACLE OF SEDEKAH : PERSALINAN ANAK KAMI YANG KEDUA

            Saya mulai kisah ini dari latar belakang keluargaku. Aku atau panggil saja Barri, mulai mengarungi bahtera keluarga pada Maret 2010 bersama istriku sebut saja Arik. Aku bekerja sebagai PNS gol. III di daerah kami tinggal, Kab. Sampang. Istriku bekerja sebagai guru di LBB Primagama di daerah yang sama. Penghasilan kami berdua sampai dengan tahun 2012 tidak lebih dari 2,7 juta rupiah (bukan dollar). Penghasilan sebesar itu kami gunakan untuk membayar cicilan rumah KPR kami sebesar 1,2 juta rupiah dan sisanya untuk biaya hidup keluarga yang makin hari makin naik. Setiap bulan aku bisa save 100 – 200 ribu, Alhamdulillah.

            Tahun 2012 tepatnya akhir tahun 2011 istriku hamil anak kami yang kedua. mengetahui hal tersebut perasaanku senang namun juga bingung. Senang karena mendapat karunia Allah berupa seorang anak cewek. namun bingung karena tentunya proses persalinannya dapat dipastikan 85% harus sesar, sebab persalinan anak pertama kami juga sesar dan biayanya lumayan besar bagi kami, 7 – 8 juta rupiah. Kebingungan itu aku pendam agar tidak menjadi beban pikiran istriku. Biar tidak berpengaruh pada kesehatan calon putriku.

            Pikirku, aku harus bekerja keras agar bisa mendapat penghasilan tambahan buat biaya persalinan anak kami yang kedua itu. Semua tugas kantor aku sanggupin buat aku kerjakan dengan berharap bosku mau ngasih uang tambahan. Hasilnya ternyata baik, namun juga gak mungkin cukup meskipun ditabung hingga saat persalinan.

            Tiga bulan terakhir menjelang persalinan, aku terbersit untuk mengajukan kreditan ke Bank. Karena kata teman kerjaku, PNS gak akan bisa apa – apa kalau tidak pinjam ke Bank. Aku utarakan maksudku ke istriku, hasil ditolak dengan alasan yang mau dibuat cicilan uang yang mana. Khan kita bisa save 200 rb tiap bulan kataku (ngeyel). Trus buat cadangan kalau anak yang pertama sakit apa, bantah istriku. Hemmmh, aku cuman bisa menarik nafas dalam – dalam. 

            Solusi untuk kredit ke Bank, gagal total. Makin bingung dah jadinya. Sampai terbersit pikir, seandainya gak jadi lahir anakku yang kedua pasti selesai dah masalahnya. Naudubillahimindzalik. Akhirnya, gimana kalau minta orang tua kayaknya bagus nih solusi. Aku coba telepon, tapi gak nyambung2. Jaringan jelek kali y. Tapi terus aku coba, di tengah proses coba – coba telepon ini, teringat kalau adikku saat ini juga dalam persiapan persalinannya yang pertama. Masa iya aku tega membebani orang tuaku, disaat harus menanggung persalinan adikku yang pertama. Akhirnya usaha yang satu ini aku cancel. 

            Waktu terus berlalu, semakin dekat pula saat – saat persalinan anak kami yang ke-2. Kira – kira sebulan sebelum persalinan, kami sebagai umat muslim melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Semangat baru muncul, dengan harapan semoga dibulan penuh berkah ini ada tambahan rahmatNya. Aku mulai menjelajah dunia maya (internet), browsing video – video pengajian. Karena ku pikir siapa tahu dengan niat ibadah bisa mendapat pencerahan jalan keluar dari permasalahan selama ini. Ehhhhh, tanpa disengaja ternyata aku dapetin video pengajiannya ustd. Yusuf Mansur. Temanya tentang ilmu sedekah, enak banget disimaknya karena penyampaiannya sederhana. Nambah makin tertarik lagi, isinya cocok banget ama permasalahan yang lagi aku hadepin.

            Singkatnya isi tausiahnya, bagaimana ceritanya amalan sedekah mampu mengatasi permasalahan duniawi kita dan membawa berkah dunia akhirat. Sampai – sampai pengajian ini memberikan bagaimana penerapan ilmu sedekah ini melalui logika matematika. Nah penjelasan yang ini pula yang membuat aku makin tertarik, karena penjelasannya makin masuk logika. Jadi penjelasan beliau tidak hanya memperdengarkan ayat suci Alquran dan Hadist tentang sedekah saja, tapi juga pendekatan secara logika dari makna Ayat suci Alquran dan Hadist itu juga. Dalam surat Al – An’Aam ayat 160 :
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
yang artinya : Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

Nah dari ayat tersebut beliau menjelaskan jika kita menyisihkan sebagian dari harta kita, maka sesungguhnya harta kita akan bertambah sepuluh kali lipatnya bahkan bisa lebih karena masih ditambah berkah dan rahmat dari Allah sehingga harta yang kita miliki akan semakin bermanfaat dan makin barokah. Jadi bila kita bersedekah bukannya malah berkurang tapi malah bertambah berlipat ganda. Penjelasan secara matematikanya adalah
misalkan saja kita punya harta 10 bagian, kemudian kita sisihkan 1 bagian untuk sedekah maka kita total harta kita akan menjadi 19 bagian. Koq bisa? Bisa donk, sebab 1 bagian yang kita sedekahkan akan mendapat balasan Allah 10 kali lipat sehingga menjadi 10 bagian kemudian ditambah sisa harta kita yakni 9 bagian maka total menjadi 19 bagian. Begitu pula jika kita sedekahkan 2 bagian maka harta kita akan bertambah menjadi 28 bagian, sehingga perhitungan selanjutnya menjadi
10 – 1 = 10 + 9 = 19
10 – 2 = 20 + 8 = 28
10 – 3 = 30 + 7 = 37
10 – 4 = 46
10 – 5 =  55
10 – 6 = 64
10 – 7 = 73
10 – 8 = 82
10 – 9 = 91
10 – 10 = 100

nah jadi masuk akal khan sekarang.

            Kita kembali lagi ke kisah ku, akhirnya dari tausiyah Ust. Yusuf Mansur ini aku mencoba komunikasikan ke istriku dan istriku setuju. Tapi apa yang akan disedekahin y. Gampang ntar tiap ada rizki uang, kita sedekahin sebagiannya. Iya kalau ada. Maklum begini nih kalau iman masih ceketek. Oke kalau gitu gimana kalau kita sedekah sebungkus nasi aja setiap hari untuk buka puasa tukang becak, khan biasanya nasi kita berlebih setiap harinya. Daripada mubadzir dibuang gitu aja. Oke dech. Akhirnya rencana itu kami lakukan selama bulan Ramadhan.

            Waktu terus berlalu, dan tanpa susah payah rizki mulai berdatangan. Tak terasa tabungan kami mencapai angka 4 Juta rupiah. Alhamdulillah, sudah mencapai nominal yang aman buat persalinan sesar plus dibantu dari Askes. Hatiku mulai tenang dan tambah semangat. Tapi dasar manusia, ada saja keinginannya. Gimana dengan aqikahnya y?Akhirnya dalam setiap do’ku setelah salat Dhuha, Salat wajib, Salat sunnah rawatib, Salat tahajjud dan bahkan setelah selesai ngaji aku tambahin menjadi Ya lancarkanlah persalinan istri hamba dan berilah kami rizki agar dapat melaksanakan aqikah buat anak kami yang ke-2, amin. Sebelumnya cuman cukup di agar persalinan istri hamba lancar aja.

            Akhirnya tepat malam tanggal 16 Agustus 2012 empat hari sebelum hari raya Idul  Fitri, kami memeriksakan kandungan istriku. Hasilnya keesokan harinya haru segera dioperasi sesar mengingat tali pusar bayinya melilit leher bayiku. Mendengar penjelasan ini perasaan kami campur aduk mulai dari cemas, khawatir dan takut. Khawatir akan kondisi bayi kami maupun tabungan kami yang takut gak cukup buat biayanya. Tapi keputusan harus segera dibuat, dan kami putuskan dengan hati sedikit bimbang. Oke, besok Operasi.

            Besok paginya kami berangkat berdua ke Rumah Sakit Pemerintah di daerah kami pakai motor (bukan mobil). Sebelumnya kami pamitan sama putera kami yang waktu itu usianya masih 18 bulan yang digendong ama ibu dari istriku. Tiba di rumah sakit kami daftar diloket untuk operasi sesar. Fasilatas yang kami ambil yang sesuai dengan fasilitas pasien askes, agar tambahan biayanya sedikit. Karena dari pengalaman tetangga kami, dengan fasilitas askes hanya dikenai tambahan 3 – 4 juta. Jadi dengan nilai segitu nilainya pas dengan tabungan kami.

            Tanggal 16 Agustus 2012 pukul 10.30 proses persalinan berjalan lancar, dan putri kami sehat, Alhamdulillah. Namun pikaranku masih saja terun berkecamuk memikirkan dan mereka – reka bagaimana jalannya Allah akan menyelesaikan masalah kami. Setelah proses persalinan, istruku dan anakku masih harus dirawat selama 3 hari di rumah sakit. Dan dari sinilah the miracle sedekah itu bekerja dengan izin Allah SWT. The miracle pertama setelah istriku menjalini perawatan selama satu hari di rumah sakit ternyata istriku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Alhamdulillah, keajaiban itu muncul dengan jalan kesembuhan istriku pasca operasi dipercepat oleh Allah, SWT yang berarti dapat mengurangi nominal biaya perawatannya. Akhirnya tanggal 17 Agustus 2012 sore kami pulang, namun total biayanya belum bisa dipastikan sebab petugas adminnya libur. kami pulang dijemput oleh kedua orang tuaku beserta adikku dan suaminya dengan mobil Avanza sewaan.

            Tiba dirumah hatiku senang namun masih gelisah karena belum tahu besar biaya persalinannya. Keesokan harinya tanggal 18 Agustus 2012, The miracle of sedekah itu terjadi lagi, aku pergi kerumah sakit untuk mengurus administrasi persalinan kami. Setelah mondar – mandir kesana kemari, fotocopy segala macem dokumen akhirnya ditentukan juga nilai biayanya. Dan ternyata nilainya Rp.0,- alias tanpa biaya. Alhamdulillah. Kalimat tasbih aku kumandangkan di hatiku dan bibirku. Saking senengnya aku langsung pulang kerumah dan menceritakan hasilnya dengan semangat. Jadi kesimpulannya sampai saat itu tabunganku masih tetap utuh 4 jt rupiah.

            Atas saran orang tuaku tabungannya buat aqikahnya aja. Singkatnya aqikah putriku sudah terlaksana. Alhamdulillah, ternyata jika Allah berkehendak maka tidak ada hal yang tak mungkin. Dan semuanya berlangsung dengan sangat mudah dan tidak terduga – duga. Sebagai barokahnya sampai dengan tulisan ini dibuat, putera puteri kami dilimpahkan kesehatan dan kami juga bisa membeli kulkas perabot rumah yang selama ini kami inginkan agar bisa menyimpan belanja istriku agar tetap segar dan tahan lama, Alhamdulillah. 

            Inilah The miracle of sedekah yang bisa kami bagikan untuk semua, semoga ini menjadi pemacu kami untuk terus giat bersedekah dan beribadah kepada  Allah SWT.

No comments:

Post a Comment