KISAH
NYATA
THE
MIRACLE OF SEDEKAH : PERSALINAN ANAK KAMI YANG KEDUA
Saya mulai kisah ini dari latar belakang keluargaku. Aku
atau panggil saja Barri, mulai mengarungi bahtera keluarga pada Maret 2010
bersama istriku sebut saja Arik. Aku bekerja sebagai PNS gol. III di daerah
kami tinggal, Kab. Sampang. Istriku bekerja sebagai guru di LBB Primagama di
daerah yang sama. Penghasilan kami berdua sampai dengan tahun 2012 tidak lebih
dari 2,7 juta rupiah (bukan dollar). Penghasilan sebesar itu kami gunakan untuk
membayar cicilan rumah KPR kami sebesar 1,2 juta rupiah dan sisanya untuk biaya
hidup keluarga yang makin hari makin naik. Setiap bulan aku bisa save 100 – 200
ribu, Alhamdulillah.
Tahun 2012 tepatnya akhir tahun 2011 istriku hamil anak
kami yang kedua. mengetahui hal tersebut perasaanku senang namun juga bingung.
Senang karena mendapat karunia Allah berupa seorang anak cewek. namun bingung
karena tentunya proses persalinannya dapat dipastikan 85% harus sesar, sebab
persalinan anak pertama kami juga sesar dan biayanya lumayan besar bagi kami, 7
– 8 juta rupiah. Kebingungan itu aku pendam agar tidak menjadi beban pikiran
istriku. Biar tidak berpengaruh pada kesehatan calon putriku.
Pikirku, aku harus bekerja keras agar bisa mendapat
penghasilan tambahan buat biaya persalinan anak kami yang kedua itu. Semua
tugas kantor aku sanggupin buat aku kerjakan dengan berharap bosku mau ngasih
uang tambahan. Hasilnya ternyata baik, namun juga gak mungkin cukup meskipun
ditabung hingga saat persalinan.
Tiga bulan terakhir menjelang persalinan, aku terbersit
untuk mengajukan kreditan ke Bank. Karena kata teman kerjaku, PNS gak akan bisa
apa – apa kalau tidak pinjam ke Bank. Aku utarakan maksudku ke istriku, hasil
ditolak dengan alasan yang mau dibuat cicilan uang yang mana. Khan kita bisa
save 200 rb tiap bulan kataku (ngeyel). Trus buat cadangan kalau anak yang
pertama sakit apa, bantah istriku. Hemmmh, aku cuman bisa menarik nafas dalam –
dalam.
Solusi untuk kredit ke Bank, gagal total. Makin bingung
dah jadinya. Sampai terbersit pikir, seandainya gak jadi lahir anakku yang
kedua pasti selesai dah masalahnya. Naudubillahimindzalik. Akhirnya, gimana
kalau minta orang tua kayaknya bagus nih solusi. Aku coba telepon, tapi gak
nyambung2. Jaringan jelek kali y. Tapi terus aku coba, di tengah proses coba –
coba telepon ini, teringat kalau adikku saat ini juga dalam persiapan
persalinannya yang pertama. Masa iya aku tega membebani orang tuaku, disaat
harus menanggung persalinan adikku yang pertama. Akhirnya usaha yang satu ini
aku cancel.
Waktu terus berlalu, semakin dekat pula saat – saat persalinan
anak kami yang ke-2. Kira – kira sebulan sebelum persalinan, kami sebagai umat
muslim melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Semangat baru muncul, dengan harapan
semoga dibulan penuh berkah ini ada tambahan rahmatNya. Aku mulai menjelajah
dunia maya (internet), browsing video – video pengajian. Karena ku pikir siapa
tahu dengan niat ibadah bisa mendapat pencerahan jalan keluar dari permasalahan
selama ini. Ehhhhh, tanpa disengaja ternyata aku dapetin video pengajiannya
ustd. Yusuf Mansur. Temanya tentang ilmu sedekah, enak banget disimaknya karena
penyampaiannya sederhana. Nambah makin tertarik lagi, isinya cocok banget ama
permasalahan yang lagi aku hadepin.
Singkatnya isi tausiahnya, bagaimana ceritanya amalan sedekah
mampu mengatasi permasalahan duniawi kita dan membawa berkah dunia akhirat.
Sampai – sampai pengajian ini memberikan bagaimana penerapan ilmu sedekah ini
melalui logika matematika. Nah penjelasan yang ini pula yang membuat aku makin
tertarik, karena penjelasannya makin masuk logika. Jadi penjelasan beliau tidak
hanya memperdengarkan ayat suci Alquran dan Hadist tentang sedekah saja, tapi
juga pendekatan secara logika dari makna Ayat suci Alquran dan Hadist itu juga.
Dalam surat Al – An’Aam ayat 160 :
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
yang artinya : Barangsiapa
membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan
barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan).
Nah
dari ayat tersebut beliau menjelaskan jika kita menyisihkan sebagian dari harta
kita, maka sesungguhnya harta kita akan bertambah sepuluh kali lipatnya bahkan
bisa lebih karena masih ditambah berkah dan rahmat dari Allah sehingga harta
yang kita miliki akan semakin bermanfaat dan makin barokah. Jadi bila kita
bersedekah bukannya malah berkurang tapi malah bertambah berlipat ganda. Penjelasan
secara matematikanya adalah
misalkan saja kita punya
harta 10 bagian, kemudian kita sisihkan 1 bagian untuk sedekah maka kita total
harta kita akan menjadi 19 bagian. Koq bisa? Bisa donk, sebab 1 bagian yang
kita sedekahkan akan mendapat balasan Allah 10 kali lipat sehingga menjadi 10
bagian kemudian ditambah sisa harta kita yakni 9 bagian maka total menjadi 19
bagian. Begitu pula jika kita sedekahkan 2 bagian maka harta kita akan
bertambah menjadi 28 bagian, sehingga perhitungan selanjutnya menjadi
10
– 1 = 10 + 9 = 19
10
– 2 = 20 + 8 = 28
10
– 3 = 30 + 7 = 37
10
– 4 = 46
10
– 5 = 55
10
– 6 = 64
10
– 7 = 73
10
– 8 = 82
10
– 9 = 91
10
– 10 = 100
nah
jadi masuk akal khan sekarang.
Kita kembali lagi ke kisah ku,
akhirnya dari tausiyah Ust. Yusuf Mansur ini aku mencoba komunikasikan ke
istriku dan istriku setuju. Tapi apa yang akan disedekahin y. Gampang ntar tiap
ada rizki uang, kita sedekahin sebagiannya. Iya kalau ada. Maklum begini nih
kalau iman masih ceketek. Oke kalau gitu gimana kalau kita sedekah sebungkus
nasi aja setiap hari untuk buka puasa tukang becak, khan biasanya nasi kita
berlebih setiap harinya. Daripada mubadzir dibuang gitu aja. Oke dech. Akhirnya
rencana itu kami lakukan selama bulan Ramadhan.
Waktu terus berlalu, dan tanpa susah
payah rizki mulai berdatangan. Tak terasa tabungan kami mencapai angka 4 Juta
rupiah. Alhamdulillah, sudah mencapai nominal yang aman buat persalinan sesar
plus dibantu dari Askes. Hatiku mulai tenang dan tambah semangat. Tapi dasar
manusia, ada saja keinginannya. Gimana dengan aqikahnya y?Akhirnya dalam setiap
do’ku setelah salat Dhuha, Salat wajib, Salat sunnah rawatib, Salat tahajjud
dan bahkan setelah selesai ngaji aku tambahin menjadi Ya lancarkanlah
persalinan istri hamba dan berilah kami rizki agar dapat melaksanakan aqikah
buat anak kami yang ke-2, amin. Sebelumnya cuman cukup di agar persalinan istri
hamba lancar aja.
Akhirnya tepat malam tanggal 16
Agustus 2012 empat hari sebelum hari raya Idul
Fitri, kami memeriksakan kandungan istriku. Hasilnya keesokan harinya
haru segera dioperasi sesar mengingat tali pusar bayinya melilit leher bayiku.
Mendengar penjelasan ini perasaan kami campur aduk mulai dari cemas, khawatir
dan takut. Khawatir akan kondisi bayi kami maupun tabungan kami yang takut gak
cukup buat biayanya. Tapi keputusan harus segera dibuat, dan kami putuskan
dengan hati sedikit bimbang. Oke, besok Operasi.
Besok paginya kami berangkat berdua
ke Rumah Sakit Pemerintah di daerah kami pakai motor (bukan mobil). Sebelumnya
kami pamitan sama putera kami yang waktu itu usianya masih 18 bulan yang
digendong ama ibu dari istriku. Tiba di rumah sakit kami daftar diloket untuk
operasi sesar. Fasilatas yang kami ambil yang sesuai dengan fasilitas pasien
askes, agar tambahan biayanya sedikit. Karena dari pengalaman tetangga kami,
dengan fasilitas askes hanya dikenai tambahan 3 – 4 juta. Jadi dengan nilai
segitu nilainya pas dengan tabungan kami.
Tanggal 16 Agustus 2012 pukul 10.30
proses persalinan berjalan lancar, dan putri kami sehat, Alhamdulillah. Namun
pikaranku masih saja terun berkecamuk memikirkan dan mereka – reka bagaimana jalannya
Allah akan menyelesaikan masalah kami. Setelah proses persalinan, istruku dan
anakku masih harus dirawat selama 3 hari di rumah sakit. Dan dari sinilah the
miracle sedekah itu bekerja dengan izin Allah SWT. The miracle pertama setelah
istriku menjalini perawatan selama satu hari di rumah sakit ternyata istriku
sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Alhamdulillah, keajaiban itu muncul
dengan jalan kesembuhan istriku pasca operasi dipercepat oleh Allah, SWT yang
berarti dapat mengurangi nominal biaya perawatannya. Akhirnya tanggal 17
Agustus 2012 sore kami pulang, namun total biayanya belum bisa dipastikan sebab
petugas adminnya libur. kami pulang dijemput oleh kedua orang tuaku beserta
adikku dan suaminya dengan mobil Avanza sewaan.
Tiba dirumah hatiku senang namun
masih gelisah karena belum tahu besar biaya persalinannya. Keesokan harinya
tanggal 18 Agustus 2012, The miracle of sedekah itu terjadi lagi, aku pergi
kerumah sakit untuk mengurus administrasi persalinan kami. Setelah mondar –
mandir kesana kemari, fotocopy segala macem dokumen akhirnya ditentukan juga
nilai biayanya. Dan ternyata nilainya Rp.0,- alias tanpa biaya. Alhamdulillah.
Kalimat tasbih aku kumandangkan di hatiku dan bibirku. Saking senengnya aku
langsung pulang kerumah dan menceritakan hasilnya dengan semangat. Jadi
kesimpulannya sampai saat itu tabunganku masih tetap utuh 4 jt rupiah.
Atas saran orang tuaku tabungannya buat
aqikahnya aja. Singkatnya aqikah putriku sudah terlaksana.
Alhamdulillah, ternyata jika Allah berkehendak maka tidak ada hal yang tak
mungkin. Dan semuanya berlangsung dengan sangat mudah dan tidak terduga – duga.
Sebagai barokahnya sampai dengan tulisan ini dibuat, putera puteri kami
dilimpahkan kesehatan dan kami juga bisa membeli kulkas perabot rumah yang
selama ini kami inginkan agar bisa menyimpan belanja istriku agar tetap segar
dan tahan lama, Alhamdulillah.
Inilah The miracle of sedekah yang bisa kami bagikan
untuk semua, semoga ini menjadi pemacu kami untuk terus giat bersedekah dan
beribadah kepada Allah SWT.
No comments:
Post a Comment