Orientasi Siswa /OSPEK, Generasi
Berprestasi (1)
Kegiatan
Orientasi Siswa atau ospek, awalnya bertujuan mengenalkan siswa baru pada
lingkungan sekolah yang baru. Baik dari segi kegiatan belajarnya maupun
kegiatan organisasi kesiswaan yang ada di dalam sekolah mereka yang baru. Pada
perkembangannya pelaksanaan orientasi siswa mulai disisipkan materi pelatihan
Leadership, materi pengembangan kretivitas dan pengenalan bakat siswa serta
materi kecintaan dan kebanggaan terhadap almamater sekolah bahkan materi
berkenaan dengan kebangsaan.
Penambahan
materi pelatihan leadership merupakan media pengenalan managemen kepemimpinan
dan managemen organisasi bagi siswa baru. Para siswa baru diharapakan memiliki
kemampuan memimpin dan mengelola organisasi jika nantinya berkecimpung dalam
organisasi dan kegiatan kesiswaan yang ada di sekolah baru mereka. Sehingga
materi ini minimal dapat membantu proses kaderisasi dalam organisasi dan
kegiatan kesiswaan
Materi
pengembangan kreativitas dan pengenalan bakat lebih bertujuan untuk menanamkan
kepercayaan diri siswa dalam mengembangkan kreativitas mereka yang mungkin
selama ini mereka malu untuk menunjukkannya pada orang lain. Pengenalan bakat
digunakan untuk mengetahui bakat – bakat terpendam yang ada dalam diri siswa
baru. Sehingga sekolah dapat mengarahkan siswa baru dalam mengembangkannya agar
lebih optimal dan mengahasilkan sebuah prestasi.
Materi
kecintaan dan kebanggaan terhadap almamater sekolah ditujukan agar siswa baru
dapat menjaga nama baik sekolah melalui prestasi. Prestasi dari segi akademik
maupun prestasi non akademik. Harapannya siswa baru dapat makin memperkenalkan sekolah
baru mereka kepada masyarakat. Sehingga akhirnya diharapakan dapat meningkatkan
daya tarik masyarakat terhadap sekolah baru mereka.
Materi
kebangsaan bertujuan mengenalkan pada siswa baru tentang wawasan widyamandalan
dan wawasan NKRI. Sehingga diharapakan siswa baru makin memiliki hasrat untuk
menungkatkan prestasi mereka guna mendukung dan berpartisipasi dalam kemajuan
pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Namun perkembangannya
saat ini pengaplikasian materi leadership lebih mengarah pada penanaman doktrin
senioritas. Dimana siswa baru diharapkan untuk bisa menghormati senior mereka
secara berlebihan. Sehingga nantinya tertanam dalam diri siswa baru bahwa “senior selalu benar” dan terbentuk
karakter “menyepelekan junior” mereka nantinya.
Pelaksanaan materi
pengembangan kreativitas dan pengenalan bakat lebih mengarah pada pemberian
tugas pada siswa baru yang pada hakekatnya sulit untuk dilaksanakan dalam
jangka waktu yang singkat dan terbatas. Sehingga yang terjadi lebih tepatnya
membebani orang tua siswa baru, karena dalam pemenuhan tugas tersebut akhirnya
dilaksanakan dengan jalan pintas (membeli). Dan biaya yang dikeluarkan oleh
orang tua siswa tidaklah sedikit.
Materi kecintaan
dan kebanggaan terhadap almamater sekolah lebih mengarah pada penanaman doktrin
kebanggaan terhadap sekolah yang berlebihan. Sehingga pada pelaksanaannya
menghalalkan segala cara. Sebagai contoh tawuran antar siswa dua sekolah yang
berbeda, dengan atas dasar kebanggaan terhada alamamater sekolah.
Materi kebangsaan
pada pelaksanaaannya malah mengarah pada doktrin penyampaian aspirasi terhadap
ketidakpuasan terhadap kondisi bangsa ini melalui cara – cara demo di jalanan.
Sehingga sebagai
hasil akhir dari pelaksanaan orientasi siswa / ospek yang dirasakan oleh orang
tua siswa sebagai lingkungan terdekat dari siswa adalah “anak mereka kini lebih
berani menentang arahan orang tua bahkan menjadi lebih brutal dibanding
sebelumnya”.
Mengamati perkembangan
saat ini, seharusnya kita segera melakukan evaluasi terhadap pergeseran pelaksanaan
orientasi siswa / ospek mulai sekarang. Semua kalangan tatannan masyarakat dari
tingkat keluarga, RT, RW bahkan tatanan masyarakat bangsa dan negara mempunyai
kewajiban untuk ikut mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan orientasi siswa
agar kembali pada tatanan yang seharusnya. Karena tidak dapat kita pungkiri
bahwa proses orientasi siswa sedikit banyak turut andil dalam pembentukan
karakter dan watak siswa/ pelajar kita saat ini. Pembentukan karakter dan watak
siswa yang baik juga akan sangat menentukan terhadap prestasi yang akan dicapai
nantinya.
No comments:
Post a Comment