Tuesday, 9 October 2012

Orientasi Siswa /OSPEK, Generasi Berprestasi (1)



Orientasi Siswa /OSPEK, Generasi Berprestasi (1)

Kegiatan Orientasi Siswa atau ospek, awalnya bertujuan mengenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah yang baru. Baik dari segi kegiatan belajarnya maupun kegiatan organisasi kesiswaan yang ada di dalam sekolah mereka yang baru. Pada perkembangannya pelaksanaan orientasi siswa mulai disisipkan materi pelatihan Leadership, materi pengembangan kretivitas dan pengenalan bakat siswa serta materi kecintaan dan kebanggaan terhadap almamater sekolah bahkan materi berkenaan dengan kebangsaan.
                Penambahan materi pelatihan leadership merupakan media pengenalan managemen kepemimpinan dan managemen organisasi bagi siswa baru. Para siswa baru diharapakan memiliki kemampuan memimpin dan mengelola organisasi jika nantinya berkecimpung dalam organisasi dan kegiatan kesiswaan yang ada di sekolah baru mereka. Sehingga materi ini minimal dapat membantu proses kaderisasi dalam organisasi dan kegiatan kesiswaan
                Materi pengembangan kreativitas dan pengenalan bakat lebih bertujuan untuk menanamkan kepercayaan diri siswa dalam mengembangkan kreativitas mereka yang mungkin selama ini mereka malu untuk menunjukkannya pada orang lain. Pengenalan bakat digunakan untuk mengetahui bakat – bakat terpendam yang ada dalam diri siswa baru. Sehingga sekolah dapat mengarahkan siswa baru dalam mengembangkannya agar lebih optimal dan mengahasilkan sebuah prestasi.
                Materi kecintaan dan kebanggaan terhadap almamater sekolah ditujukan agar siswa baru dapat menjaga nama baik sekolah melalui prestasi. Prestasi dari segi akademik maupun prestasi non akademik. Harapannya siswa baru dapat makin memperkenalkan sekolah baru mereka kepada masyarakat. Sehingga akhirnya diharapakan dapat meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap sekolah baru mereka.
                Materi kebangsaan bertujuan mengenalkan pada siswa baru tentang wawasan widyamandalan dan wawasan NKRI. Sehingga diharapakan siswa baru makin memiliki hasrat untuk menungkatkan prestasi mereka guna mendukung dan berpartisipasi dalam kemajuan pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Namun perkembangannya saat ini pengaplikasian materi leadership lebih mengarah pada penanaman doktrin senioritas. Dimana siswa baru diharapkan untuk bisa menghormati senior mereka secara berlebihan. Sehingga nantinya tertanam dalam diri siswa baru  bahwa “senior selalu benar” dan terbentuk karakter “menyepelekan junior” mereka nantinya.
Pelaksanaan materi pengembangan kreativitas dan pengenalan bakat lebih mengarah pada pemberian tugas pada siswa baru yang pada hakekatnya sulit untuk dilaksanakan dalam jangka waktu yang singkat dan terbatas. Sehingga yang terjadi lebih tepatnya membebani orang tua siswa baru, karena dalam pemenuhan tugas tersebut akhirnya dilaksanakan dengan jalan pintas (membeli). Dan biaya yang dikeluarkan oleh orang tua siswa tidaklah sedikit.
Materi kecintaan dan kebanggaan terhadap almamater sekolah lebih mengarah pada penanaman doktrin kebanggaan terhadap sekolah yang berlebihan. Sehingga pada pelaksanaannya menghalalkan segala cara. Sebagai contoh tawuran antar siswa dua sekolah yang berbeda, dengan atas dasar kebanggaan terhada alamamater sekolah.
Materi kebangsaan pada pelaksanaaannya malah mengarah pada doktrin penyampaian aspirasi terhadap ketidakpuasan terhadap kondisi bangsa ini melalui cara – cara demo di jalanan.
Sehingga sebagai hasil akhir dari pelaksanaan orientasi siswa / ospek yang dirasakan oleh orang tua siswa sebagai lingkungan terdekat dari siswa adalah “anak mereka kini lebih berani menentang arahan orang tua bahkan menjadi lebih brutal dibanding sebelumnya”.
Mengamati perkembangan saat ini, seharusnya kita segera melakukan evaluasi terhadap pergeseran pelaksanaan orientasi siswa / ospek mulai sekarang. Semua kalangan tatannan masyarakat dari tingkat keluarga, RT, RW bahkan tatanan masyarakat bangsa dan negara mempunyai kewajiban untuk ikut mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan orientasi siswa agar kembali pada tatanan yang seharusnya. Karena tidak dapat kita pungkiri bahwa proses orientasi siswa sedikit banyak turut andil dalam pembentukan karakter dan watak siswa/ pelajar kita saat ini. Pembentukan karakter dan watak siswa yang baik juga akan sangat menentukan terhadap prestasi yang akan dicapai nantinya.

No comments:

Post a Comment