Democracy = Gambling
Demokrasi
merupakan sistem pemerintahan yang diagung agungkan sebagai sistem pemerintahan
modern dan paling yahud saat ini. Sistem pemerintahan ini pada dasarnya
meletakkan segala keputusan berdasarkan kehendak rakyat yang ditujukan untuk
mewujudkan cita – cita rakyat kebanyakan. Setiap rakyat tanpa terkecuali apapun
latar belakangnya mempunyai hak yang sama dalam menentukan arah kebijakan
pemerintahannya.
Sistem
ini secara sepintas menawarkan suatu sistem yang berasaskan keadilan. Ya, adil
karena semua orang tanpa terkecuali mempunyai hak yang sama untuk dipenuhi
keinginannya. Namun justru asas keadilan inilah yang menjadi bumerang bagi
pemerintahan yang memakai sistem demokrasi ini. Semua pengambilan keputusan suatu
kebijakan menjadi semacam pertaruhan judi (gambling) karena ujung – ujungnya diputuskan
berdasarkan suara terbanyak (voting). Segala macam cara ditempuh untuk meraih
suara terbanyak. Mulai dari cara – cara yang legal yakni pendekatan –
pendekatan dengan media sosialisasi maupun pemaparan dan pewacanaan sampai pada
cara – cara ilegal seperti suap, pemaksaan dan praktek – praktek KKN lainnya.
Setelah
keputusan diambil, selalu saja ada pihak – pihak minoritas yang terabaikan. Ujung – ujungnya cara – cara penyampain
aspirasi di tempat umum pun ditempuh. Mulai dari orasi, sampai pada tindakan –
tindakan anarkis pun ditempuh. Intinya tidak ada kata SELESAI dalam
setiap pengambilan kebijakan yang ditempuh dengan cara voting yang berakar pada
sistem demokrasi. Maka satu kata bagi demokrasi adalah Democracy is gambling.
Karena
sistem demokrasi yang sama dengan gambling ini pula, hasil dari setiap
kebijakan yang diambil pun seperti sebuah pertaruhan. Hasilnya bisa menjadi
bagus atau bisa menjadi buruk tergantung pada siapa yang banyak memilih dan
mendukung kebijakan tersebut. Yang dipertaruhkan adalah masa depan sebuah desa,
sebuah Kabupaten/Kota, sebuah Propinsi dan bahkan sebuah Negara. Lantas siapakah yang
mengambil keuntungan dari dilaksanakannya sistem ini, mereka yang
berkuasa dan ber-uang lah yang diuntungkan. Mereka dengan leluasa mengeruk
keuntungan dari pertaruhan ini. Kenapa, karena peran meraka bisa menjadi ganda
yakni sebagai pemain dan juga sebagai bandar dari pertaruhan ini.
Kata terakhir masih
pantaskah sistem demokrasi ini dipertahankan?
No comments:
Post a Comment