Wednesday, 24 October 2012

Democracy = Gambling

Democracy = Gambling

                Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang diagung agungkan sebagai sistem pemerintahan modern dan paling yahud saat ini. Sistem pemerintahan ini pada dasarnya meletakkan segala keputusan berdasarkan kehendak rakyat yang ditujukan untuk mewujudkan cita – cita rakyat kebanyakan. Setiap rakyat tanpa terkecuali apapun latar belakangnya mempunyai hak yang sama dalam menentukan arah kebijakan pemerintahannya.
                Sistem ini secara sepintas menawarkan suatu sistem yang berasaskan keadilan. Ya, adil karena semua orang tanpa terkecuali mempunyai hak yang sama untuk dipenuhi keinginannya. Namun justru asas keadilan inilah yang menjadi bumerang bagi pemerintahan yang memakai sistem demokrasi ini. Semua pengambilan keputusan suatu kebijakan menjadi semacam pertaruhan judi (gambling) karena ujung – ujungnya diputuskan berdasarkan suara terbanyak (voting). Segala macam cara ditempuh untuk meraih suara terbanyak. Mulai dari cara – cara yang legal yakni pendekatan – pendekatan dengan media sosialisasi maupun pemaparan dan pewacanaan sampai pada cara – cara ilegal seperti suap, pemaksaan dan praktek – praktek KKN lainnya.
                Setelah keputusan diambil, selalu saja ada pihak – pihak minoritas yang terabaikan.  Ujung – ujungnya cara – cara penyampain aspirasi di tempat umum pun ditempuh. Mulai dari orasi, sampai pada tindakan – tindakan anarkis pun ditempuh. Intinya tidak ada kata SELESAI dalam setiap pengambilan kebijakan yang ditempuh dengan cara voting yang berakar pada sistem demokrasi. Maka satu kata bagi demokrasi adalah Democracy is gambling.
                Karena sistem demokrasi yang sama dengan gambling ini pula, hasil dari setiap kebijakan yang diambil pun seperti sebuah pertaruhan. Hasilnya bisa menjadi bagus atau bisa menjadi buruk tergantung pada siapa yang banyak memilih dan mendukung kebijakan tersebut. Yang dipertaruhkan adalah masa depan sebuah desa, sebuah Kabupaten/Kota, sebuah Propinsi dan bahkan sebuah Negara. Lantas siapakah yang mengambil keuntungan dari dilaksanakannya sistem ini, mereka yang berkuasa dan ber-uang lah yang diuntungkan. Mereka dengan leluasa mengeruk keuntungan dari pertaruhan ini. Kenapa, karena peran meraka bisa menjadi ganda yakni sebagai pemain dan juga sebagai bandar dari pertaruhan ini.
                Kata terakhir masih pantaskah sistem demokrasi ini dipertahankan?

No comments:

Post a Comment