Monday, 26 November 2012

BANGSA INDONESIA TANPA BUDAYA LOKAL = BANGSA RONGSOKAN (SERI BAHASA)

BANGSA INDONESIA TANPA BUDAYA LOKAL
=
BANGSA RONGSOKAN
(SERI BAHASA)


Bangsa Indonesia dulunya terkenal dengan bangsa yang kaya akan kearifan budaya lokalnya. Orangnya terkenal ramah dan sopan. Bahkan kearifan bangsa Indonesia itu tergambar dalam dasar negara Indonesia yakni Pancasila dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” nya. Keramahan dan kesopanan rakyatnya tergambar dalam budaya gotong royong dan musyawarahnya dalam menyelesaikan setiap masalah di dalam masyarakat.

Namun saat ini bangsa Indonesia terkenal dengan aksi demo anarkis yang katanya atas nama demokrasi. Sekarang bangsa Indonesia terkenal dengan tawuran antar pelajar yang katanya demi martabat sekolah. Era ini bangsa Indonesia terkenal dengan kerusuhan antar warga yang katanya demi martabat suatu suku atau kaum.  Seakan – akan masalah yang kita hadapi setiap harinya sudah pada posisi kritis sehingga penyelesaiannya hanya tertumpu pada cara kekerasan.

Kriminalitas yang terjadi dalam bangsa ini sudah semakin beragam. Keberagamannya sampai mengalahkan keberagaman masyarakat Indonesia sendiri. Dari kasus penculikan bayi, pemerkosaan bayi hingga mutilasi bayi. Kasus pencurian ayam hingga korupsi uang negara. Perselingkuhan keluarga hingga skandal seks pejabat negara. Traficking hingga pelacuran papan atas oleh figur – figur di bangsa ini.

Bagaimana dengan perkembangan dunia pendidikan bangsa ini. Tak bisa dipungkiri kemajuannya sangat pesat. Berbagai prestasi berhasil diraih. Mulai dari kejuaraan olimpiade dan sains kelas dunia berhasil digaet. Berbagai karya ilmiah berhasil diukirkan. Mulai dari kaya ilmiah pemanfaatan barang – barang bekas, penemuan bahan bakar minyak alternatif hingga teknologi mobil masa depan pun berhasil dibuat oleh putra bangsa ini. Sistem pendidikannya pun sudah beranjak menganut sistem pendidikan modern layaknya negara – negara maju.

Apabila kita mengamati kedua fenomena ini, dimana letak kesalahannya. Jawabannya hanya satu. Bangsa ini mulai melupakan budayanya sendiri. Perlahan namun pasti kekayaan budaya lokal bangsa ini mulai menjadi sesuatu yang langka. Suatu bukti kecil yang bisa kita temui di masyarakat ataupun keluarga kita adalah banyaknya siswa SD, SMP apalagi SMA yang fasih berbahasa Indonesia, berbahasa Inggris bahkan bahasa mandarin atau arab namun dapat dipastikan mereka kurang bisa (bukan fasih) berbicara dengan bahasa lokal daerah kelahiran mereka.

Kenapa bahasa yang menjadi tolok ukur? Karena bahasa adalah tonggak dasar pelestarian budaya lokal. Karena dengan Bahasa Daerah kita akan dengan mudah menggali budaya dan pelajaran akan kearifan lokal yang ada di daerah kita. Bahasa Daerah tidak hanya sekedar susunan kata – kata yang menarasikan kejadian dan waktu suatu peristiwa. Bahasa Daerah mampu memberikan pelajaran pada kita tentang sopan santun, tata krama dan kearifan lokal suatu daerah. Bahasa Daerah mampu mendidik kita bagaimana memperlakukan dan menghormati orang – orang disekitar kita.


Sehingga penting bagi kita untuk kembali mengintrospeksi diri untuk tidak terlena akan usaha – usaha pencapaian standar pendidikan yang katanya harus Go International. Semua itu harus selalu didampingkan dengan budaya lokal bangsa ini. Jangan hanya untuk mencapai suatu standar mutu pendidikan yang katanya serba modern namun melupakan dan mengkesampingkan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia. Tanpa jati diri, putra – putri kita hanya akan menjadi budak teknologi dan pengetahuan modern layaknya robot. Robot yang menyelesaikan permasalahan hidup hanya dengan logika tanpa dengan rasa dan hati nurani. Dalam Islam hal ini sebenarnya telah diperingatkan melalui Hadist Rasul yang kurang lebih artinya : “setiap manusia akan menjadi baik atau buruk, semuanya ditentukan oleh sebongkah daging di dalamnya yakni hati”. Hati bukan hanya otak belaka.

Semoga dengan ulasan singkat ini kita bisa berkaca kembali akan segala hal yang telah kita perbuat dan kita tetapkan. Karena teknologi dan sains modern hanya akan menciptakan robot – robot hidup tanpa adanya kearifan dan kebijakan hati dan tata krama.




Wednesday, 21 November 2012

INVESTASI AIR HUJAN GUNA MENGATASI BENCANA KEKERINGAN DAN KRISI AIR BERSIH SERTA BANJIR BANDANG DI KABUPATEN SAMPANG


INVESTASI AIR HUJAN
GUNA MENGATASI BENCANA KEKERINGAN DAN KRISI AIR BERSIH SERTA BANJIR BANDANG DI KABUPATEN SAMPANG


Musim kemarau di Kabupaten Sampang berangsur – angsur digantikan oleh musim hujan. Masyarakat Sampang mulai bisa bernapas lega karena kekeringan dan krisis air perlahan – lahan akan teratasi seiring berlalunya musim kemarau. Perlu diketahui bahwa beberapa desa di Kabupaten Sampang akan selalu mengalami kekeringan dan krisis air saat musim kemarau. Desa yang mengalami kekeringan dan krisis air tersebar di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Sampang, Tambelangan, Sreseh, Robatal, Karangpenang dan Pengarengan.

Pemerintah setempat telah melakukan usaha yang maksimal guna menanggulangi kekeringan dan krisis air ini. Namun usahanya masih dominan pada penanggulangan yang bersifat responsif seperti pemberian bantuan air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, BLH dan PDAM Trunojoyo Sampang. Unsur – unsur masyarakat serta parpol pun ikut berpartisipasi dalam pemberian air bersih ini dengan berbagai motif dan kepentingan pastinya.

Usaha penanggulangan kekeringan dan krisis air melalui usaha yang sifatnya responsif tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut untuk jangka panjang. Perlu adanya usaha penanggulangan yang sifatnya sebagai pencegahan. Usaha pencegahan ini harus dilaksanakan oleh pemerintah setempat bersama – sama dengan masyarakat.

Permasalahan lain yang segera melanda Kabupaten Sampang adalah banjir bandang. Banjri bandang ini melanda beberapa desa di Kabupaten Sampang dan terbanyak di Kecamatan Sampang. Banjir bandang ini merupakan luapan air hujan yang datang dari Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Robatal. Luapan air hujan mengalir sepanjang Sungai Kemuning. Banjir bandang yang melanda Sampang bukanlah hal yang remeh sebab beberapa tahun terakhir juga menelan korban dan tentunya efek yang pasti terjadi adalah mandeknya proses transaksi ekonomi di daerah yang dilanda banjir. Kegiatan masyarakat lainnya yang akan terhambat adalah kegiatan pendidikan. Kalau dikonversikan kedalam rupiah maka kerugiannya bisa mencapai milyaran rupiah.

Mengamati dua bencana yang terjadi di Kabupaten Sampang ini memang sedikit mengherankan. Sebab saat musim kemarau Sampang mengalami bencana kekeringan namun di saat musim hujan, banjir bandanglah yang terjadi. Menanggapi dua bencana ini perlu adanya solusi cerdas dan efektif guna menanggulangi kedua bencana ini.

Apabila meminjam istilah dari wamen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI saat menghadiri suatu acara pelatihan oleh KORPRI Kabupaten Sampang yakni “Sesungguhnya bencana dan kemiskinan itu terjadi karena kita kurang/tidak bisa mensyukuri nikmat Allah kepada kita. Mensyukuri nikmat Allah SWT dengan memanfaatkan dan mengelolanya dengan baik dan bijak.” Apabila kita bersandar pada pokok pikiran beliau, secara singkat dan sederhana maka kita mampu mengatasi bencana kekeringan di Kabupaten Sampang dengan meng- SAVE air yang berlimpah di saat musim penghujan. Begitu pula sebaliknya kita bisa menanggulangi banjir di Kabupaten Sampang apabila kita bisa menyimpan luapan air hujan untuk digunakan di musim kemarau.

Namun bagaimana caranya? Alam sesungguhnya telah memberikan kita ilmu untuk itu. Alam mengajari kita bagaimana pohon – pohon dengan akarnya mampu menyerap dan menyimpan air hujan di dalam tanah. Tanah dengan pori – porinya mengajarkan kepada kita bagaimana ia bisa menyerap dan menyimpan bahkan menyaring air hujan. Bahkan cacing pun mengajarkan kita bagaimana lobang – lobang yang dibuatnya mampu mengalirkan air hujan kedalam tanah lapisan dalam.

Belajar dari semua hal itu seharusnya kita mampu menangani dua bencana alam di Kabupaten Sampang ini. Cara sederhana yang bisa diterapkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat adalah dengan membuat lobang – lobang penyimpanan air hujan di area pemukiman. Pembuatan lobang – lobang penampungan ini mirip dengan metode pembuatan sumur serapan yang lumrah dimiliki oleh masyarakat setempat. Namun tentunya melalui proses modifikasi pada gorong – gorong yang dipakai dan pengembangan alat penyaluran air hujan ke gorong – gorong ini. Sehingga alat tersebut dapat digunakan di semua jenis area baik di area tanah kosong, area hutan, area pemukiman, area perkantoran bahkan area perumahan dan area padat penduduk.

Gambaran sederhana mengenai modifikasi ini adalah
                                        gb.1. Alat Penampung Air Hujan

Alat tersebut terdiri dari 3 bagian yakni
     1. Alat perangkap air hujan, gunanya untuk menangkap air hujan yang mengalir di permukaan tanah/jalan guna disalurkan ke dalam gorong – gorong penampungan. Penempatannya diusahakan sebanyak mungkin dan disebar di dalam permukaan tanah/ jalan guna memperluas area tangkapan air hujan nantinya.
12. Pipa penyalur air digunakan untuk mengalirkan air hujan yang terperangkap oleh alat pertama.
  3. Gorong – gorong penampung digunakan untuk menampung keseluruhan air hujan tangkapan. Banyaknya dapat disesuaikan dengan kemampuan pemilik. Permukaan gorong – gorong dibuat berlobang – lobang guna mempercepat serapan air hujan kedalam tanah. Pemakaiannya pun bisa dimodifikasi dengan gorong – gorong yang tidak berpori apabila diharapkan agar air hujan tidak langsung terserap tanah namun untuk dimanfaatkan untuk keperluan lain.

Pemanfaatan alat ini dapat difungsikan oleh siapapun baik pemerintah, kelompok masyarakat maupun perorangan. Penempatannya pun bisa bisa fleksibel serta biayanya sangat murah. Sebagai perbandingan ongkos bahan dan tenaga tukang untuk pembuatan sumur serapan dengan kedalaman 8 gorong – gorong total sekitar Rp. 1.200.000,- (harga di Kab. Sampang). Sangat murah bila dibandingkan dengan manfaatnya.

Daya tampung satu gorong – gorong penampungan ini diuraikan sebagai berikut
-     --Apabila tinggi gorong – gorong 50 cm

-      - Diameternya 100 cm atau jari – jarinya 50 cm

-      -Maka kapasitas satu gorong – gorong adalah 
 Π x r2 x t = 3,14 x (50)2 x 50 = 392500 cm3

-      - Jika 1 dm3 = 1 L maka 392500 cm3 = 392,5 L

Sehingga apabila kita membuat alat tersebut dengan 8 gorong – gorong maka kapasitas air hujan yang bisa kita simpan adalah 392,5 L x 8 = 3140 L. Kapasitas ini apabila hujan yang turun sangat deras atau sebaran alat tangkap hujannya bagus dan banyak maka akan terpenuhi untuk sekali turun hujan. Bayangkan saja apabila dalam sehari hujan yang turun lebih dari sekali maka kita tinggal mengalikan berapa ribu liter air yang mampu kita save.

Jika kita menganalogikakan jumlah liter air hujan yang dapat kita save dengan uang maka akan didapat jumlah investasi sebagai berikut
-      - Apabila harga air bersih per mobil tanki air yang beredar di Sampang volumenya 4000  L dengan harga pertankinya Rp. 60.000,- di tahun 2011

-      - Maka investasi yang kita dapat adalah sebesar 3140 L : 4000 L X Rp. 60.000,- adalah  Rp 47.100,- untuk setia kali turun hujan sedang hingga lebat.

-      - Sehingga apabila kita anggap pada musim hujan rata – rata hujan turun 1 kali per harinya  (minimal) maka selama musim hujan (dianggap 6 bulan atau 180 hari) investasi yang yang  kita peroleh adalah Rp. 8.478.000,- (minimal)/ 1 alat tersebut

Jumlah yang fantastis bukan? Apalagi hal tersebut dilakukan secara terpadu anatar masyarakat dan pemerintah. Sehingga dengan usaha ini nantinya diharapkan kandungan air tanah di daerah Sampang akan bertambah. Efek lainnya adalah untuk mengurangi debet air hujan yang langsung mengalir ke laut melalui sungai sehingga akan sedikit kemungkinannya menyebabkan banjir bandang. Nilai investasi ini akan semakin dapat dirasakan apabila PDAM setempat juga ikut berperan untuk menampung air hujan tangkapan masyarakat untuk diproses lebih lanjut sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai air bersih untuk minum.

Sekian sekilas ulasan solusi singkat dan sederhana yang sekiranya mampu memberikan investasi uang bagi masyarakat (mekipun secara tidak langsung) namun juga mampu mengatasi kekeringan dan krisis air serta banjir bandang di Kabupaten Sampang

Monday, 19 November 2012

Serangan Israel ke Jalur Gaza (Palestina) Membongkar Watak Asli United Satate of America

Serangan Israel ke Jalur Gaza (Palestina)
Membongkar Watak Asli United Satate of America



TERPILIHNYA Barack Obama sebagai presiden Amerika pada periode pertama hingga pada pemilu terakhir telah banyak menerima simpati dari semua golongan di dunia. Di Indonesia simpati itu keluar dari semua lapisan masyarakat dengan berbagai latar belakang dan alasan. Simpati mulai dari sebab Barack Obama yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Indonesia hingga dari alumni sekolah dimana Barack Obama  pernah bersekolah.

Simpati itupun penyampaiannya beragam mulai dari hanya sekedar komen di jejaring sosial hingga di media massa dan media cetak serta televisi. Bahkan juga dibuat patung masa kecil Barack Obama oleh para teman – teman alumni SD dimana Barack Obama pernah mengenyam pendidikan dasar di Indonesia.

Dari kalangan umat beragama pun Barack Obama mendapatkan sambutan yang tak kalah baiknya. Penyebabnya pun beragam mulai dari karena bapak dari Barack Obama yang disinyalir menganut agama Islam hingga arti dari nama Barack Obama yang katanya mengandung unsur bahasa arab. Dan bahasa arab identik di masyarakat umum dengan agama Islam.

Simpati yang terus mengalir mampu menghapus memori masyarakat tentang bagaimana biadabnya United State of America kepada negara – negara muslim. Bagaimana kerasnya dukungan Amerika terhadap infasi Israel kepada Palestina. Simpati tersebut seakan – akan memberikan angin segar akan harapan baru bagi kesejahteraan hidup masyarakat dunia.

Namun syukur Alhamdulillah, telah ditampakkan wajah asli si bejat Amerika sekarang kepada kita. Negeri Paman Sam ini telah menegaskan watak asli dan dukungan mereka terhadap penyerangan Israel terhadap Jalur Gaza Palestina. Serangan membabi buta dan brutal yang menimbulkan banyak korban di kalangan sipildan kebanyakan anak – anak dan perempuan. Sebagaimana pemberitaan www.okezone.com mengenai dukungan Obama terhadap Israel (negara Yahudi) berikut :

“Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali mempertegas dukungannya kepada Israel, terkait serangan udara yang mereka lancarkan ke wilayah Gaza. Obama bahkan menyalahkan kelompok pejuang Hamas yang dianggap telah memicu serangan tersebut. Serangan roket oleh Hamas adalah penyebab rangkaian aksi kekerasan yang terjadi," ujar Obama, seperti dikutip the Independent, Senin (19/11/2012)”
         
          Peristiwa ini harusnya memberi pelajaran pada kita bagaimana kita harus benar – benar tahu siapa musuh kita sejatinya. Jangan pernah terlena dengan pencitraan tokoh yang muncul. Kita mesti mengerti siapa sebenarnya penggerak Amerika sebenarnya. Karena mereka (zionis Yahudi) lah sebenarnya pengatur arah kebijakan Amerika. Pencitraan tokoh barack Obama tidak lebih hanya sekedar boneka setia mereka.

Wednesday, 14 November 2012

BPMIGAS BUBAR (DIBUBARKAN), PEMERINTAH DAN RAKYAT HARUS BERSATU


BPMIGAS BUBAR (DIBUBARKAN), 
PEMERINTAH DAN  RAKYAT HARUS BERSATU


Putusan uji materi Undang-Undang Nomor No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas (Migas) berimbas pada pembubaran Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas).

 MK mencabut semua pasal di UU Migas yang mengatur otoritas BPMigas lantaran dinilai bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Keputusan MK mengabulkan sebagian gugatan terhadap UU Migas yang diajukan antara lain oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudddin, mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, Ketua MUI Amidhan, mantan Menakertrans Fahmi Idris, dan politisi muslim, Ali Mochtar Ngabalin. Selain itu, ikut menggugat pula sebanyak 12 ormas Islam.

 Saat membaca putusan, kemarin, Ketua MK Mahfud MD mengatakan, keberadaan BP Migas bertentangan dengan konstitusi yang mewajibkan pemanfaatan sumber daya alam bagi kemakmuran rakyat. BPMigas tidak sah secara hukum dan pemerintah bisa segera menata ulang pengelolaan sumber daya migas.

 MK menilai, Pasal 33 UUD 1945 mengamanatkan negara mengelola langsung sumber daya migas untuk mendapatkan keuntungan lebih besar lewat mengadakan kebijakan, pengaturan, pengelolaan, dan pengawasan. Peran BPMigas seharusnya mewakili negara dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.

 Mahfud MD memaparkan, fakta BPMigas saat meneken kontrak kerja sama (KKS) telah menghilangkan kebebasan negara untuk membuat regulasi yang bertentangan dengan isi KKS. Dengan demikian, keberadaan BPMigas membatasi negara untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat sesuai amanat UUD 1945.

 Hamdan Zoelva, Hakim Konstitusi, menambahkan, pemerintah memiliki keleluasaan membuat regulasi, pengurusan, pengelolaan, dan pengawasan sumber daya migas. Dalam pengurusan dan pengelolaan sektor hulu migas, pemerintah dapat memberikan konsesi kepada satu atau beberapa badan usaha milik negara (BUMN).

 Din Syamsuddin menilai tepat putusan MK ini. Din berharap pemerintah dan legislator harus segera membuat produk hukum baru dalam pengelolaan migas. Menurut Din, keberadaan BPMigas dalam UU Migas telah merugikan rakyat yang seharusnya bisa lebih sejahtera. "Kami juga akan terus mengkaji dan mengawasi pemerintah dan DPR dalam implementasi putusan MK ini," tandasnya, Selasa (13/11/2012).

Cuplikan berita yang dimuat oleh www.kompas.com  di atas ini merupakan kebijakan krusial yang diambil oleh pemerintah yang saya rasa adalah keputusan yang tepat. Mengingat selama proses eksplorasi dan eksploitasi migas di negara ini selalu saja menimbulkan gejolak dimasyarakat. Gejolak masyarakat ini merupakan indikator bahwa proses eksplorasi dan eksploitasi migas belum mampu memihak kepada kepentingan untuk mensejahterakan rakyat. 

Namun menyikapi proses pembubaran BPMigas ini, hal terpenting yang harus dilakukan adalah kita pemerintah dan rakyat harus semakin mengawal pemanfaatan migas untuk kedepannyai. Jangan sampai terjadi lagi pemanfaatan sumber daya migas oleh pihak asing. Pemerintah harus bertindak cepat untuk segera menyusun regulasi baru mengenai pemanfaatan migas ini beserta pengaturan badan – badan pelaksananya yang baru nantinya. Karena sumber daya alam migas ini merupakan sumber daya yang sangat sensitif bagi rakyat.

Perubahan ini tidak cukup diselesaikan hanya dengan menyatakan sikap pro maupun  kontra. Karena pengalaman telah mengajarkan kita apabila kita terlalu hanyut dalam pro ataupun kontra terhadap suatu keputusan pemerintah maka hal tersebut akan kembali memberikan kesempatan pada pihak asing untuk memanfaatkan kekeruhan bangsa ini.

               Perubahan dalam susunan maupun tatanan kepemerintahan itu merupakan hal yang biasa namun menindaklanjuti perubahan yang terjadi guna mencapai elevansi peningkatan kesejahteraan rakyat itu baru luar biasa. Semoga ini merupakan awal baru yang mencerahkan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari sektor migas

Friday, 9 November 2012

KORUPSI, THE NEW BRAND OF “ARAK”

KORUPSI,  THE NEW BRAND OF  “ARAK”
   

Wabah korupsi telah menyebar dan menjangkiti bangsa kita dengan sangat akut. Berita tentang korupsi selalu menghiasi layar kaca televisi sampai surat kabar dan media massa elektronik lainnya. Macam dan jenis korupsinya pun beragam mulai dari merugikan keuangan negara hingga suap – menyuap. Bahkan sesuai yang dilansir oleh UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 disebutkan bahwa korupsi mempunyai 30 jenis yang dikelompokkan dan 7 golongan yakni
1.     Kerugian keuangan negara
2.     Suap – menyuap
3.     Penggelapan dalam jabatan
4.     Pemerasan
5.     Perbuatan curang
6.     Bantuan kepentingan dalam pengadaan
7.     Gratifikasi

Pelakunya tidak hanya kalangan pejabat negara namun hampir meluas pada setiap kalangan aparatur negara. Namun yang ironis dan miris, menurut kabar dan penelitian terbaru dari KPK bahwa uang hasil korupsi juga digunakan untuk media pemuasan hasrat SEX para pelakunya seperti yang diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Jaringan dan Kerja Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (PJ KAKI KPK), Sujanarko. Beliau mengutarakan di sela-sela Forum Anti Korupsi III di Hotel Four Seasons, Jakarta, Senin (30/7/2012) bahwa praktek gratifikasi seksual itu marak terjadi dalam permainan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) oleh Kepala Daerah-Kepala Daerah.

Mengamati perkembangan wabah korupsi ini, kita menjadi teringat tentang suatu kisah dalam Islam dimana dikisahkan bahwa pada suatu jaman hiduplah seorang pemuda yang alim. Semasa hidupnya selalu melaksanakan perintah dan mejauhi larangan Allah SWT serta selalu menghidupkan sunnah – sunnah Rosulullah. Namun suatu ketika datanglah suatu ujian dalam hidupnya. Disaat beliau sedang beribadah dirumahnya, datanglah seorang gadis yang membawa seorang bayi dan sebotol arak. Wanita itu merayu pemuda alim untuk memilih satu diantara tiga tawaran dari sang gadis. Tiga tawaran tersebut adalah menyetubuhi gadis tersebut, atau membunuh bayi yang digendong wanita tersebut dan atau meminum arak yang dipegang si gadis tersebut. Karena apabila tidak memilih salah satunya maka wanita tersebut akan memanggil warga sekitar dan mengadukan jika pemuda alim ini telah memperkosanya.

Dengan pertimbangan yang menurut pemuda alim ini telah sempurna dan paling kecil dosanya maka dia memilih untuk meminum arak. Hingga akhirnya pemuda tersebut mabuk dan saat dirinya sudah tidak menguasai diri maka wanita tadi disetubuhi dan di saat sedang melakukan persetubuhan itu si bayi menangis sehingga dibunuhlah bayi tersebut oleh pemuda alim ini karena dianggapnya mengganggu pergumulan nafsu si pemuda ini.

Dengan membandingkan kisah pemuda alim ini dan fenomena korupsi di bangsa kita maka kita bisa memperoleh kesamaan dampak antara ARAK dan KORUPSI ini. Ya kedua – duanya dapat membuat kita menjadi buta untuk melakukan hal – hal yang dilarang oleh agama mulai dari pemenuhan sex yang tidak syah hingga menghilangkan nyawa orang lain baik secara langsung dan tidak langasung.

Oleh karena itu tidak berlebihan kiranya jika saya memberikan istilah baru pada korupsi ini sebagai KORUPSI,  THE NEW BRAND OF  “ARAK”

Thursday, 8 November 2012

UNITED STATES of AMERICA 2012 PRESIDENTIAL ELECTION “NEWS OF THE WEEK”

UNITED STATES of AMERICA 2012
PRESIDENTIAL ELECTION


“NEWS OF THE WEEK”



Proses pemilu presiden Amerika menjadi primadona berita saat ini. Hampir semua media membahas perkembangan pemilu presiden Amerika. Bahkan beberapa stasiun televisi swasta dalam negeri memberikan waktu khusus guna membahas perkembangan presiden election of America 2012 ini.

Pemberitaannya mengalahkan pemberitaan masalah seteru KPK vs Polri bahkan mengalahkan berita tentang langkah – langkah berani Dahlan Iskan dalam mengungkap skandal pemalakan BUMN oleh anggota DPR. Para penikmat beritanya dari semua kalangan strata ekonomi, sosial dan semua penganut agama.

Fenomena ini menunjukkan seakan – akan perkembangan politik dan kekuasaan  yang berkembang di negeri Paman Sam ini bisa memberikan secercah harapan kebaikan dan kesejahteraan bagi bangsa ini. Namun semua harapan itu sebenarnya tidak akan pernah terwujud. Karena setiap srezim kekuasaan baru menguasai negeri Paman Sam ini maka berbagai kesepakatan politik, ekonomi dan militer baru akan terbentuk. Ya, kesepakatan yang jauh lebih menguntungkan bagi  mereka negera yang nota bene dikendalikan oleh Yahudi-Israel.

Mulai kesepakatan ekonomi yang sebenarnya digunakan untuk mengeruk kekayaan negeri ini hingga kesepakatan politik dan militer tentang penumpasan teroris. Padahal sampai saat ini peristiwa pengeboman fasilitas – fasilitas umum terkait isu terorisme di negeri ini masih diragukan jika pelakunya adalah mereka rakyat kita sendiri tersangka terorisme pelakunya melainkan campur tangan negara adidaya Amerika Serikat ini. Ya, mengingat beberapa kejadian teror bom terindikasi menggunakan bom – bom yang canggih semacam bom nuklir.

Masih lekat diingatan kita bagaimana upaya pembuatan kesepakatan damai dan genjatan senjata antara Afganistan dan Israel gagal tercapai hanya karena United State of America dan kroni – kroninya tidak sepakat agar inspansi militer Israel dihentikan atas Afganistan. Padahal penindasan Isarael terhadap Afganistan telah memakan banyak korban tidak terkecuali wanita dan anak – anak. Dan saya rasa masih belum terhapus juga dari memori otak kita bagaimana Amerika dengan penjara Guatemala-nya yang dengan sengaja membiarkan penindasan terhadap tawanan muslim bahkan penistaan agama Islam terjadi disana. Bahkan penistaan Alquran marak terjadi mulai dari dikencingi hingga di injak – injak bahkan dijadikan sebagai tissue toilet.

Penting bagi kita mengintrospeksi diri bagaimana kita sering kali disibukkan oleh hal – hal yang kurang memberikan manfaat bagi diri kita. Bahkan hal – hal tersebut secara nyata memberikan keburukan bagi negara dan agama kita. Alangkah lebih baik apabila kita sama – sama berkonsentrasi membahas permasalahan bangsa kita sendiri. Mulai dari sekedar memperbincangkannya sampai jika memungkinkan mencarikan solusinya. Karena dengan demikian membuktikan bahwa kita masih sangat peduli pada bangsa kita sendiri bagaimanapun kondisi dan situasinya.