PAHAM
KONSEP“ KAYA DENGAN SEDEKAH”
DENGAN
BERMAIN
DHAKON/CONGKLAK
(THE MIRACLE OF SEDEKAH)
Hari
minggu, waktunya bersantai dengan keluarga. Waktu yang tepat untuk
bercengkrama dan bermain bersama keluarga. Untuk pertama kalinya kala
itu, istri dan anak – anak mengajakku untuk bermain
dhakon/congklak. Sudah cukup lama setelah lulus dari pendidikan
sekolah dasar, aku tidak lagi memainkan permainan dhakon ini. Jadi
butuh waktu, untuk belajar kembali bagaimana cara memainkan permainan
dhakon/congklak ini.
Bagi
yang belum tahu apa dan bagaimana bermain dhakon, rangkuman referensi
terkait permainan dhakon/congklak berikut ini bisa menjadi bahan
study untuk memahami serba serbi dhakon/congklak dan ikutan main
dhakon/congklak juga.
Sejarah
Dhakon
Dhakon
yang dipercayai berasal dari dunia Afrika atau Arab, bergantung
kepada teori mana yang anda percayai. Bagaimanapun, bukti tertua yang
dijumpai oleh cari gali purba yang dibiayai oleh Persatuan National
Geographic menjumpai kepingan batu kapur yang mempunyai dua liang
selari bertarikh semenjak 5000 hingga 7000 SM di masa kini Jordan.
Dari Timur Tengah, permainan ini tersebar ke Afrika. Kemudian dhakon
tersebar ke Asia melalui pedagang-pedagang Arab. Di Asia Tenggara,
dhakon atau congklak mungkin berkembang dari Malaka mengingat wilayah
ini merupakan pusat perdagangan pada jaman dahulu. Nama congklak
dipercayai berasal dari perkataan Bahasa Melayu "conglak"
yang bermaksud pengiraan mental.
Permainan
tradisional yang dimainkan oleh dua orang ini dikenal dengan berbagai
macam nama di penjuru nusantara. Di daerah Jawa, permainan ini lebih
dikenal dengan nama dhakon, dhakon atau dhakonan serta congklak.
Selain itu di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama
dentuman lamban. Sedangkan di Sulawesi permainan ini disebut dengan
Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata. Dalam bahasa Inggris,
permainan ini disebut Mancala.Beberapa ahli menyebutkan bahwa kata
dhakon mungkin berasal dari kata “dhaku” yang diberi akhiran
“-an” yang berarti “mengakui bahwa sesuatu itu adalah
miliknya”. Dikutip dari
http://www.anakbawangsolo.org/2015/02/dakon.html
papan dhakon dan biji dhakon |
Alat
dan Bahan
1.
papan dhakon
2.
biji – bijian /bijih dari bahan plastik (modern)
Papan
dhakon adalah alat utama yang terbuat dari papan atau plastik, atau
juga bisa kayu yang memiliki 16 lubang, masing-masing 7 lubang kecil
di depan dan belakang dan 1 lubang besar di pojok kanan dan 1 lubang
besar di pojok kiri yang dalam bahasa jawa disebut lumbung yang
digunakan untuk menyimpan hasil perolehan biji yang kita dapatkan
selama permainan.
Cara
Bermain
Pada
awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua
orang pemain yang berhadapan, dua
orang pemain melakukan ping
sut untuk mendapatkan urutan giliran dalam permainan.salah
seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan
meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila
melewati lubang besar (lumbung) miliknya sendiri maka taruh satu biji
di dalam lumbung tersebut namun bila melalui lumbung milik lawan maka
tidak perlu menaruh biji disana. Bila
biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat
mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di
lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang
kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia
berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan (dalam
permainan disebut “nembak”).
Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti
dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Sederhana
bukan???????????????????
Namun
yang terpenting adalah dibalik kesederhanaan dan kesenangan dalam
bermain dhakon ini, ternyata ada filusufi yang terkandung didalamnya.
Filusufi
dan manfaat permainan dhakon/coklak yang umum telah di ketahui oleh
masyarakat adalah adalah
- Sikap Sportif, dengan bermain congklak, kita dilatih untuk memberanikan diri bersikap sportif, jika tidak sportif, bisa saja kita memasukkan beberapa biji ke dalam satu lubang induk, atau berpura-pura tidak berhenti pada lubang kosong, dan lain-lain. memang permainan ini bersifat santai, tapi menang dalam permainan congklak menyenangkan juga bukan?
- Sikap Jujur, Jujur juga tidak jauh berbeda dengan sikap sportif, intinya permainan jujur dalam congklak akan membuat permainan semakin seru
- Strategi, dalam bermain congklak, tentunya kita tidak asal memainkan biji-biji tersebut. tetapi, kita dituntut untuk berpikir bagaimana caranya supaya kita bermain tidak cepat berhenti di lubang kosong, mengatur strategi bagaimana caranya kita dapat mengambil biji lawan dengan cepat, bagaimana caranya kita bisa menang dan bagaimana caranya agar kita tidak bermain kembali dengan kondisi ada lubang yang kurang
- Melepas Penat, Hiburan dan Rekreasi keluarga yang murah. tidak sedikit dari pelanggan saya yang memesan congklak untuk hadiah anaknya, untuk liburan bersama nenek, untuk mendekatkan diri dengan anaknya, keluarganya, sahabat, melepas penat saat kerja, mengisi waktu kosong, dan lain-lain. dari pada maen ke warnet gak jelas, atau daripada maen game elektronik yang berisi game tidak senonoh dan tidak mendidik bijiDikutip dari http://www.dakontasik.com/2014/04/permainan-tradisional-congklak-dakon.html
Namun ada satu filusufi atau pelajaran yang baru saya pahami saat saya bermain dhakon/congklak bersama keluarga utamanya saat mengatur strategi permainan agar selalu menang.
Filusufi itu seperti halnya tertulis dalam judul tulisan ini. Apa dan bagaimana ? Ini ulasannya :
Pengaturan strategi dalam permainan dhakon itu penting untuk memenangkan permainan. Utamanya penentuan lubang pertama yang akan kita pilih saat kita pertama kali akan memulai permainan. Try and error sering kali dilakukan untuk menentukan lubang mana yang pertama kali diambil saat langkah pertama dalam permainan dimulai. Try and error saya lakukan mulai dari lubang yang terjauh dari lumbung kita hingga lubang yang terdekat dari lumbung kita.
Dan
ternyata hasil yang optimal adalah saat kita memulai permainan dengan
mengambil biji dari lubang yang terdekat dari lumbung kita. Sehingga
yang terjadi kita akan menyimpan 1 (satu) biji di lumbung kita
sedangkan sisanya akan kita sebar secara merata di lubang lawan.
Langkah
selanjutnya dilakukan mengikuti langkah pertama dan terus mengatur
strategi agar kita lebih benyak menyebar biji di lubang lawan namun
tetap bisa menyimpan satu biji di lumbung kita.
Hasil
yang akan kita dapat adalah kemungkinan kita untuk berhenti di lubang
lawan yang kosong menjadi lebih kecil. Hal ini karena kita telah
secara rutin menyebar biji di lubang lawan.
Hasil
berikutnya yang sering terjadi adalah kita akan berhenti di lubang
kosong di area kita sendiri sehingga kemungkinan untuk melakukan
“nembak”
menjadi lebih besar. Sehingga probabilitas untuk menang menjadi lebih
besar.
Dari
ulasan strategi untuk menang dalam bermain dhakon itu secara tidak
sengaja terlintas dalam pikiran saya bahwa strategi tersebut
mengajarkan pada kita jika kita dapat memberikan manfaat sebanyak –
banyaknya bagi orang lain maka kemungkinan kita untuk memperoleh
balasan kebaikanpun menjadi lebih besar.
Pelajaran
tersebut ternyata mirip dengan konsep sedekah. Dimana dalam dalam
Islam kita dianjurkan untuk bersedekah mendermakan sebagian harta
kita untuk orang lain yang tidak mampu seperti halnya kaum fakir
miskin. Dan
Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi yang suka
bersedekah. Sebagaimana tercatum dalam Al—Baqarah ayat 261 sebagai
berikut:
“Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas
(karuniaNya) lagi Maha Mengetahui”
serta dalam hadist Rasulullah
berikut :
“Sesungguhnya
sedekah seseorang walau hanya sesuap, akan dikembangbiakkan oleh-Nya
seperti gunung, maka bersedekahlah.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
“Harta
itu tidak akan kurang dengan disedekahkan.” (HR. Imam
Muslim).
Dari
Ali bin Abi Thalib r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah
bersedekah, sesungguhnya musibah tidak dapat melintasi (mendahului)
sedekah.” (Razin, Misykât). Ali berkata: "Pancinglah rezeki
dengan sedekah. “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah
menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya
Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada
orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu
berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.”
(Muttafaq ‘Alaih dari Abu Hurairah). Dikutip
dari
http://www.alquran-syaamil.com/2013/01/alquran-dan-alhadits-tentang-keutamaan.html
dari uraian ayat suci Alqur'an
dan hadist Rasulullah tersebut dapat kita simpulkan jika dengan
bersedekah maka kita akan memperoleh balasan kebaikan yang melimpah
salah satunya rezeki yang melimpah seperti halnya kekayaan.
Namun kadang kala untuk memahami
konsep “kaya dengan sedekah” ini kita masih belum meyakini dengan
sepenuh hati.
Maka dengan permainan
dhakon/congklak kita bisa mendapatkan pemahaman tentang konsep “kaya
dengan sedekah” dengan cara yang sederhana namun tepat.
Dengan permainan dhakon/congklak
kita juga bisa menularkan pemahaman kita tentang konsep “kaya
dengan sedekah” kepada anak – anak kita dengan mudah dan
menyenangkan karena melalui metode permainan.
SELAMAT
MENCOBAAAA.............?????!!!!!!!!!!
No comments:
Post a Comment