Friday, 11 October 2013

POLITIK KONSPIRASI EKONOMI

POLITIK KONSPIRASI EKONOMI

Ekonomi pada abad ini merupakan ilmu dan media yang mampu mempengaruhi bahkan dapat mengatur seluruh tatanan kehidupan masyarakat baik dibidang politik bahkan pada tataran keyakinan dan kebenaran. Oleh karenanya tidak salah jika Muhammad Rasulullah pada 1,5 abad yang lalu menyerukan kepada umatnya agar menjadikan dirinya sebagai umat yang mempunyai kemapanan dalam harta. Karena menurut Beliau “ umatku yang kaya akan lebih dicintai dari umatku yang miskin (dengan kadar iman yang sama)”. Oleh karena itu beliau menyerukan pula agar umatnya bersungguh – sungguh dalam urusan duniawi seakan – akan hidup di dunia untuk selama – lamanya serta bersungguh – sungguh pula dalam urusan akherat seakan – akan mati esok.

Namun apa yang terjadi saat ini? Umat Islam kebanyakan berada dalam tingkat tatanan ekonomi yang lebih rendah dibandingkan umat non Islam. Sehingga apa yang terjadi adalah umat Islam selalu bisa dipermainkan dalam konspirasi politik mereka. Umat Islam saat ini menjadi sangat mudah dipolitisir kepentingan dan keyakinannya sesuai dengan kepentingan dan keyakinan mereka umat non muslim (Kristen dan Yahudi) yang faktanya saat ini mereka kuat dan menguasai ekonomi dunia.

Upaya – upaya konspirasi mereka dari waktu ke waktu pun menjadi lebih canggih dan tersamarkan. Kalau dulu mereka mengobok – obok keyakinan dan iman saudara – saudara kita yang miskin lewat upaya pembagian sembako dan pengobatan gratis yang didalamnya ada motif pemurtadan. Namun saat ini mereka melalui media – media pemberitaan baik oleh media cetak maupun elektronik secara perlahan tapi pasti mereka mengikis iman kita dan menjauhkan diri kita dari agama.

Bahkan melalui media yang sama mereka mampu menentukan arah politik dan kepentingan negara sesuai dengan kepentingan mereka. Indonesia misalnya, negara ini selalu tidak bisa tuntas menyelesaikan kasus – kasusnya dikarenakan konspirasi mereka yang cukup kuat mencengkram negara kita. Melalui media pemberitaan, mereka mampu mengalihkan perhatian masyarakat dari suatu masalah kepada suatu masalah lain guna melindungi lakon utama kejahatan tersebut terkuak secara gamblang kehadapan publik. Yang notabene lakon utama itu mereka rekrut baik secara langsung maupun tak langsung. 

Kasus korupsi di tubuh SKK MIGAS yang melibatkan pimpinan tertingginya dengan mudah meraka alihkan perhatian masyarakat dengan kasus penembakan misterius terhadap oknum polisi. Sehingga masyarakat harus dengan terpaksa tanpa sadar harus puas dengan hasil penyidikan KPK tanpa harus tau siapa dalang terbesarnya dibalik kasus korupsi di SKK MIGAS.

Kasus yang agak lama adalah tertangkapnya ketua umum Partai Demokrat ‘Anas Urbaningrum’ karena keterlibatannya dalam kasus korupsi hambalang yang kemudian perhatian publik terhadap masalah ini dialihkan dengan kasus penyalah gunaan fasilitas lapas oleh aparat guna disewakan sebagai fasilitas penyalahgunaan narkotika dan seks bebas oleh salah seorang napi gembong narkoba.

Kasus yang lebih lama lagi adalah kasus bencana Lapindo (perusahaan milik Abu Rizal Bakrie Politikus Partai Golkar) di Sidoarjo Jawa Timur yang merampas tanah, rumah beserta harta bahkan nyawa warga di area Porong Sidoarjo. Kasus ini dialihkan dengan merekayasa kasus pembunuhan bos PT. Rajawali oleh Antazari pimpinan KPK pertama yang sampai saat ini kasusnya pun belum kelar.

Bagaimana dengan kasus – kasus yang melibatkan negara lain. Tentu saja dapat dipastikan terdapat konspirasi jahat mereka. Kita lihat saja kasus yang terjadi baru – baru ini yakni persiapan Negara Amerika gembong yahudi yang berniat menyerang negara muslim Syuriah dengan dalil akan melucuti kepemilikan senjata kimia milik barisan muslim serta campur tangan Negara Amerika dan sekutunya dalam penurunan secara paksa Presiden Mursi Pimpinan Negara Mesir oleh pihak militer Mesir yang ujung – ujungnya guna menguatkan legalitas yahudi di Palestina dan Negara Arab. Kasus – kasus tersebut dialihkan dari perhatian publik dengan menyebarkan konspirasi penarikan investasi dolar mereka di berbagai negara sehingga pada akhirnya yang terjadi adalah ketidak stabilan ekonomi atau krisis ekonomi.

Dan upaya ini ternyata sangat ampuh menimbulkan keresahan dan kepanikan dalam masyarakat. Sehingga mereka tidak lagi menyimak dan mengikuti perkembangan krisis politik di negara – negara muslim lainnya. Kita disibukkan untuk memfokuskan daya dan upaya kita guna mengatasi krisis ekonomi yang terjadi saat ini. Kita panik karena harga bahan – bahan kebutuhan hampir semuanya mengalami kenaikan harga. Kita bingung seakan – akan krisis ekonomi yang terjadi akan menjadi akhir dari segalanya.

Namun kita lupa bahwa konspirasi yang mereka lakukan tidak ubahnya sekedar tipu muslihat. Tidak ubahnya seperti permainan sulap. Semakin kita fokus pada permainan mereka maka semakin dalam pula kita larut dalam permainan mereka sehingga semakin mudah bagi mereka mempermainkan kita.

Seharusnya sebagai Umat Islam yang diwarisi Al-Qur’an dan Hadist, semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena sebaik – baiknya pembuat tipu daya adalah Allah SWT dan sebaik – baik pemberi rizki adalah Allah SWT. Kita lupa jika sunnatullah penciptaan alam ini diciptakan secara bepasang – pasangan, dimana siang diciptakan berpasangan dengan malam begitu pula dengan kekayaan maka akan selalu berpasangan dengan kemiskinan. Sehingga secara sunnatullah pihak yang kaya tidak akan bisa bertahan hidup jika tidak ada pihak yang miskin begitun pula sebaliknya. Sehingga sebenarnya masalah krisis ekonomi ini bukanlah masalah utama yang sepenuhnya memerlukan perhatian umat. Karena kenaikan harga – harga barang akibat krisis ekonomi ini akan dengan sendirinya menuju titik kestabilan yang wajar seiring dengan upaya efisiensi produksi. Karena suatu usaha produksi tidak akan sustain bila tidak adanya pasar atau konsumen yang akan membeli hasil produksi. 

Yang harus mendapat perhatian penuh seharusnya adalah motif sebenarnya dibalik upaya penyebab krisis ekonomi itu sendiri. Yakni upaya negara – negara Amerika dan Sekutunya guna menguasai negara – negara di Semenanjung ARAB serta upaya pelemahan tatanan beragaman umat Islam di negara berkembang seperti Indonesia.

No comments:

Post a Comment