Monday, 7 January 2013

CEGAH !!! KAPITALISASI PENDIDIKAN



CEGAH !!!
KAPITALISASI PENDIDIKAN

Pertumbuhan lembaga pendidikan dan sekolah swasta akhir dekade ini semakin pesat. Jenis – jenisnya pun beragam mulai dari sistem manajemen dan sistem pengajarannya hingga klasifikasi kualitas lulusan yang ditawarkan.  Tingkatan atau jenjang pendidikan yang ditawarkan pun beragam mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini atau PAUD hingga jenjang pendidikan sarjana dan keahlian. Lokasinya menyebar di seluruh plosok kota atau daerah tidak hanya terpusat dalam wilayah perkotaan. Salah contoh kasus, hampir dapat dipastikan di setiap lokasi perumahan penduduk sangat dimungkinkan akan adanya lembaga pendidikan dan sekolah swasta di dalamnya.

Dari segi peminat, lembaga pendidikan dan sekolah swasta juga mampu bersaing dengan lembaga pendidikan dan sekolah negeri. Hal ini karena lembaga pendidikan dan sekolah swasta mampu menawarkan suatu kualitas skill yang berbeda dan beragam serta lebih up to date dengan persaingan dunia usaha serta perkembangan zaman bagi lulusannya dibandingkan lulusan dari lembaga pendidikan dan sekolah negeri yang pada umumnya hanya menawarkan kualitas kemampuan yang standart yang telah ditetapkan dalam kurikulum pemerintah.

Akan tetapi pertumbuhan lembaga pendidikan dan sekolah swasta yang pesat ini merupakan salah satu indikator bahwa perkembangan dunia pendidikan di negara kita sudah mulai membaik. Karena hal tersebut menunjukkan jika semua pihak yakni swasta dan pemerintah sudah sangat peduli akan pentingnya pendidikan. Sehingga hal ini merupakan suatu upaya positif bagi perbaikan kualitas sumber daya manusia generasi muda Indonesia.

Namun jika kita mencoba menilik dari sudut pandang yang berbeda maka sesungguhnya perkembangan lembaga pendidikan dan sekolah swasta ini merupakan indikator tentang ketidak mampuan pemerintah untuk memberikan spesifikasi kualitas lembaga pendidikan dan sekolah negeri yang lebih berkualitas dan menjadi trend masyarakat saat ini. Sehingga karena sudut pandang ini pula lah lembaga pendidikan dan sekolah swasta berani memasang tarif yang tinggi bagi setiap siswa - siswinya atau mahasiswa - mahasiswinya, terlepas dari kondisi keuangannya yang memang minim subsidi dari pihak pemerintah. Sehingga peminat lembaga pendidikan dan sekolah swasta pada umumnya adalah masyarakat dari kalangan ekonomi menengah keatas.

Faktor peminat lembaga pendidikan dan sekolah swasta yang pada umumnya dari masyarakat kalangan ekonomi menengah keatas inilah yang sering kali memicu kecemburuan sosial bagi masyarakat kalangan ekonomi bawah. Karena di dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Sehingga seharusnya semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali berhak mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang diinginkannya. 

Fenomena ini harus segera disikapi secara bijak oleh pemerintah. Karena apabila tidak segera ditindaklanjuti maka perkembangan dunia pendidikan kita akan mengarah pada kapitalisasi pendidikan. Pada akhirnya hanya masyarakat kalangan ekonomi menengah keatas yang mampu memperoleh pendidikan dengan kualitas yang baik sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga pada akhirnya akan berakibat buruk bagi usaha pemerataan kualitas pendidikan dalam masyarakat.

Kebijakan yang diambil nantinya harus memuat asas keadilan bagi masyaraka ekonomi menengah kebawah maupun pihak pengelola lembaga pendidikan dan sekolah swasta. Alternatif kebijakan yang bisa diterapkan adalah menetapkan persyaratan perijinan pendirian bagi pengelola lembaga pendidikan dan sekolah swasta agar memberikan ruang dan kesempatan (beasiswa) bagi sebagian kuota siswa – siswinya atau mahasiswa – mahasiswinya untuk masyarakat dari kalangan ekonomi bawah. Hal tersebut akan sangat mungkin diterapkan, sebagai bentuk sharing community manajemen pengelola lembaga pendidikan dan sekolah swasta terhadap masyarakat sekitar atas keuntungan yang diperolehnya. Di lain pihak pemerintah juga harus segera dan berani menerapkan sistem pendidikan yang berkualitas dengan spesifikasi skill yang beragam dalam lembaga pendidikan dan sekolah negeri. Sehingga terciptanya generasi muda beredukasi dan berkualitas menjadi tumpuan serta harapan akhirnya.



No comments:

Post a Comment