Wednesday, 28 October 2015

GENERASI MUDA INDONESIA (masih) EKSIS (tribute to SUMPAH PEMUDA INDONESIA)


GENERASI MUDA INDONESIA (masih) EKSIS
(tribute to SUMPAH PEMUDA INDONESIA)

Ditengah krisis ekonomi, sosial politik dan bencana alam yang melanda Indonesia. Mulai dari melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar amerika yang semakin memperlambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi ini diperparah lagi dengan krisis sosial politik yang menimpa bangsa Indonesia dimulai dari perang politik hingga menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Bencana alam yang silih berganti menimpa beberapa daerah di Indonesia mulai dari bencana banjir, tanah longsor, kekeringan hingga yang terakhir kebakaran sejumlah hutan di Indonesia sehingga beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan diberlakukan status darurat asap.

Namun kondisi ini tidak menyurutkan generasi muda Indonesia dalam berkarya dan mencetak prestasi dalam mengharumkan nama bangsa. Beberapa karya dan prestasi mereka diantaranya adalah

Dibidang Sains dan Teknologi

Mobil listrik “Kaliurang UNISI” Karya Mahasiswa Yogyakarta.
Mobil listrik karya mereka ini memiliki kelebihan diantaranya sistem kendali dan navigasinya menggunakan aplikasi android. Sehingga pengendalian dan sistem keamanannya menjadi mudah dikendalikan.

Mobil listrik berukuran 1,9 meter x 1,4 meter tersebut mampu berjalan dengan kecepatan maksimum 50 km/jam. Memiliki bobot sekitar 400 kilogram, mobil itu bisa berjalan non stop dengan kecepatan maksimum sejauh 10 kilometer (http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/mobil-kreasi-mahasiswa-yogya-ini-bisa-jadi-kendaraan-masa-depan).

Kapal Tenaga Surya“Jalapatih 2” Karya Mahasiswa ITS Surabaya
Kapal yang dibuat oleh ITS Marine Solar Boat Team ini merupakan seri kedua dari kapal tenaga surya Jalapatih 1 yang sebelumnya pernah berpartisipasi dalam Dutch Solar Challenge (DSC) 2014 di Belanda.
Kapal tenaga surya “Jalapatih 2” ini memiliki panjang lima meter dilengkapi dengan tiga lambung. Kapal tersebut memiliki kecepatan 11 knot, dan dirancang dengan manajemen sistem baterai khusus yang mampu memfokuskan energi tenaga surya agar lebih efisien.
Kapal selebar 0,4 meter ini juga berlapiskan material fiber carbon dengan honeycomb sebagai serat tulangnya. Komponen tersebut cukup berbeda dengan seri pertamanya yang berlapiskan material fiber glass
Kapal Jalipatih 2 ini dipersiapkan untuk berpartisipasi dalam ajang DSC 2016 yang rencananya akan digelar di Amsterdam, Belanda, selama 11 hari mulai 26 Juni 2016 (http://kabar24.bisnis.com/read/20151016/255/482969/jalapatih-2-kapal-tenaga-surya-buatan-mahasiswa-its-siap-berlaga-di-belanda-).

Blumbang Reksa Teknologi Pemantau Kondisi Air Tambak, Karya Mahasiswa Teknik UGM
Blumbang Reksa merupakan perangkat Internet of Thing (IoT) yang memantau kondisi air tambak udang selama 24 jam sehari. Alat ini dilengkapi dengan modul GSM dan internet sehingga data kondisi air dapat diakses kapan saja dan dimana saja melalui gadget nonstop selama 24 jam.Petambak pun bisa melakukan penanganan kualitas air secara optimal, sehingga bertambak udang menjadi lebih ramah lingkungan.
Penemuan ini dilatar belakangi oleh mimpi mahasiswa teknik UGM yang dituliskan oleh Ahmad Ataka Awwalur Rizqi (Mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2010, founder Atnic) melalui surat elektroniknya dari London berkata, “Kami punya mimpi melihat Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, berdiri di atas kaki sendiri. Sangat miris melihat petani dan petambak kelaparan di lumbung padi dan ikan seperti negeri ini” (http://ft.ugm.ac.id/2015/04/sebuah-karya-mahasiswa-teknik-ugm-blumbangreksa-dari-jogja-wakili-indonesia-di-kompetisi-teknologi-internasional-asme-ishow-2015/).


Dibidang Seni

The 18th International Childrens and Young Peoples Art Competition
Pemuda Indonesia Ethan Daniel Lee, murid sekolah Ananda Visual Art di Bandung, memenangkan the 18th International Childrens and Young Peoples Art Competition untuk kategori karya seni anak usia 5-7 tahun. International Childrens and Young Peoples Art Competition merupakan salah satu kompetisi terbesar dan bergengsi di Eropa dalam bidang seni untuk anak-anak dan remaja.
Kompetisi yang diselenggarakan Children's Creative Art Center and Gallery di Torun, Polandia bekerja sama dengan Kementerian Budaya dan Warisan Nasional, Polandia, demikian Sekretaris Tiga KBRI Warsawa, Jorrie Andrean, kepada Antara London, Minggu, 18 Oktober 2015. Selain Ethan, tahun ini kompetisi juga diikuti karya seni anak Indonesia lainnya dari Ananda Visual Art School yaitu Bella Christa, Matthew Frederick Immanuel, Victoria Gail Gan, Marvel Lucky Sanders, dan Castiel Sebastian Huang. Sekolah seni di Bangkalan mengirimkan karya seni Muhammad Abrar Butt dan Kemal Alvath, serta karya seni Malya Sasmaya dari sekolah Daun Sanggar Lukis Anak di Gresik (http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/20/079711234/karya-anak-indonesia-raih-juara-di-polandia).

World Championship of Performing Arts 2015
Lebih dari 45 negara dari seluruh dunia turut serta dalam kompetisi seni pertunjukan tingkat dunia tersebut. Mereka berkompetisi dalam tarik suara, tari, musik, akting, dan modeling. Ajang tersebut melibatkan setidaknya 75 juri dari industri hiburan.
Kontingen Indonesia berhasil mempersembahkan puluhan medali penghargaan dalam debut pertamanya di World Championship of Performing Arts 2015 pada 10-18 Juli di Long Beach, California, Amerika Serikat. Selain meraih penghargaan, seorang peserta bernama Eunike D Setiadarma juga berhasil memenangi Junior Instrumentalist World Champion 2015 dari permainan pianonya. Serta satu peserta dari Indonesia yakni Kyla, terpilih oleh panitia WCOPA untuk mendapatkan beasiswa belajar teater dan film di Amerika Serikat (http://sains.kompas.com/read/2015/07/22/02150061/Indonesia.Raih.Puluhan.Penghargaan.di.WCOPA.2015).

The Golden Gate International Choral Festival 2015
Kelompok paduan suara "the Resonanz Children Choir" yang diikuti oleh 48 anak berusia sembilan tahun keatas ini berkompetisi di empat kategori untuk ajang The Golden Gate International Choral Festival 2015. Kategori tersebut adalah lagu daerah, historis, gospel, dan kontemporer. Tidak tanggung-tanggung, kelompok paduan suara anak dibawah the Resonanz Music Studio pimpinan konduktor Avip Priatna di Jakarta ini berhasil meraih dua juara pertama untuk kategori lagu daerah dan historis, juara dua di kategori gospel, dan juara tiga untuk kategori komtemporer (http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/08/tim-paduan-suara-anak-indonesia-raih-prestasi-tingkat-internasional)

11th Busan Choral Festival & Competition
Tim Vocademia Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih medali emas kategori Pop & Acapella di ajang 11th Busan Choral Festival & Competition yang diselenggarakan pada 14-17 Oktober 2015.
Busan Choral Festival & Competition tahun ini diikuti 30 choirs dengan total 950 anggita dari 9 negara. Dalam program tahunan yang sudah berjalan ke sebelas kalinya itu, sejumlah program seperti Outrech Concert, Choral Workshop, Gala Concert dan Peace Concert juga mewarnai kemeriahan festival.
Sebagai salah satu world class choir competition, Busan Choral Festival & Competition 2015 terdiri dari lima kategori, yakni Youth, Classical Mixed, Pop/Accapella, Ethnic, dan Classical Equal. Bertindak sebagai Juri pada ajang ini adalah Imant Raminsh (Kanada), Jutgen Budday (Jerman), Sang-Hoon Lee (Korea), Shin-Hwa Park (Korea), Jennifer Tham (Singapura).
Pada Grand Prix Final, 17 Oktober 2015, Vocademia UI menghadapi persaingan ketat dengan grup vocal dari Filipina dan Korea. Lewat harmonisasi dan uniqueness yang ditampilkan,Vocademia UI berhasil meraih medali emas di ajang ini (https://indonesiaproud.wordpress.com/2015/10/23/vocademia-ui-raih-emas-di-busan-choral-festival-competition-korsel/#more-20976).

Dibidang Olah Raga

Tim Karate Pelajar SMA Indonesia Persembahkan 2 Emas di Banzai Cup Open 2015, Jerman

Kejuaraan karate Banzai Cup Open International Karate Championship yang diselenggarakan pada 10 - 11 Oktober merupakan kejuaraan regular yang di selenggarakan di Berlin dan dikelola oleh World Karate Federation (WKF-Sportdata). Kejuaraan ini diikuti oleh 1400 peserta dari 29 negara mulai dari usia U12 (di bawah 12 tahun) sampai dengan Senior (di atas 17 Tahun).
Dalam kompetisi ini Tim Indonesia mempersembahan 2 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Raihan ini meneruskan tradisi emas tim karate pelajar Indonesia di berbagai turnamen karate internasional. Deretan medali tersebut diraih oleh Juanda Risman (emas Kata perorangan putra junior asal sekolah SMAN 9, Banda Aceh), Sharon V Ririhena (emas Kumite perorangan putri -59 kg Junior asal SMA Kartika XIII-1 Ambon), Krisda Putri Aprilia (perak Kata perorangan putri junior asal sekolah SMAN 1, Makassar, Sulsel), dan Dimas M.Rifqi (perunggu Kumite perorangan putra -76 kg junior asal SMAN 6 Surabaya (http://siswapsma.org/dev3/article/read/583/-tim-karate-pelajar-sma-indonesia-persembahkan-2-emas-di-banzai-cup-open-2015-jerman).

Jawara untuk Kategori Sprint Race Ajang Balapan GP2 di Sirkuit Red Bull, Spielberg, Austria
Rio Haryanto mencatatkan prestasi di ajang balapan GP2 di Sirkuit Red Bull, Spielberg, Austria, Minggu (21/6). Dia menjadi jawara untuk kategori sprint race dan menempati urutan ke tujuh untuk kategori feature race. Gelar tersebut kedua bagi Rio pada musim ini. Sebelumnya, Rio menjuarai perlombaan kategori sprint race di GP Bahrain.
Prestasi yang diraih Rio bukan main-main. Ajang balapan GP2 hanya satu level di bawah Formula 1, ajang balap jet darat maha besar dan paling menyedot perhatian banyak warga dunia (http://banjarmasin.tribunnews.com/2015/06/24/rio-dan-dahaga-prestasi-indonesia).


Beberapa capaian prestasi anak Indonesia tersebut merupakan pembuktian nyata dari generasi muda bangsa ini untuk tetap eksis dan berkarya ditengah kemelut bencana dan hiruk pikuk politik yang dihadapi bangsa ini. 

Prestasi dan karya generasi muda ini juga merupakan pembuktian nyata keberhasilan Bangsa Indonesia dalam menanamkan semangat kebangsaan sebagaimana tertuang dalam Sumpah Pemuda pada generasi muda Indonesia untuk selalu berkarya dan mengharumkan nama Indonesia.



























No comments:

Post a Comment