WAKTU
Waktu tanpa bisa kita pungkiri selalu
hadir dalam hidup kita. Meskipun kehadirannya tidak dapat kita rasakan dengan
rabaan, penglihatan ataupun penciuman.
Namun kita dapat memahami secara sadar ataupun tanpa disadari keberadaannya.
Seakan – akan ia melingkupi kehidupan kita dan tersistem didalamnya meskipun
sifatnya lebih kepada hal yang abstrak.
Tiga dimensi waktu
Dimensi
waktu pertama adalah “Dimensi Waktu Lampau”. Dimensi waktu ini merupakan waktu
yang telah berlaku dalam kehidupan kita. Dimensi waktu ini tidak dapat lagi
kita raih kembali. Ia telah menjadi kenangan bahkan sudah menjadi sejarah hidup
kita, baik itu berupa kebaikan ataupun keburukan. Hanya penyesalan dan
pertaubatan yang dapat memperbaikinya apabila yeng telah berlalu berupa kejelekan.
Serta kesenangan dan persembahan kata syukur apabila yang telah berlalu berupa
kebaikan. Dimensi waktu ini berlaku sejak detik demi detik kehidupan yang telah
kita lalui.
Dimensi
waktu kedua adalah “Dimensi Waktu Sekarang”. Dimensi waktu ini adalah saat –
saat kita melakukan aktivitas saat ini. Dimensi waktu yang bisa kita pakai dan
kita kelola agar tidak berlaku penyesalan saat ia telah berlalu. Dimensi waktu
yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan hal – hal yang lebih baik dari waktu
lampau. Dimensi waktu ini pula yang menjadikan diri kita mampu merencanakan
perjalanan hidup kita dimasa mendatang.
Dimensi
waktu ketiga adalah “Dimensi Waktu Masa Yang Akan Datang”. Dimensi waktu ini
jauh lebih abstrak sifatnya dibandingkan dimensi – dimensi waktu yang lain.
Karena dimensi waktu ini lebih kepada perencanaan dan harapan akan hasil
perjalanan hidup kita dalam “Dimensi Waktu Sekarang”. Tidak satupun dari kita
yang dapat memastikan setiap hal yang akan berlaku dalam dimensi waktu yang
satu ini. Dimensi waktu ini sepenuhnya menjadi hak perogratif ALLAH SWT. Kita
sebagai makhlukNYA hanya diserukan untuk berbuat kebaikan dan berdo’a kepadaNYA
dalam “Dimensi Waktu Sekarang” yang kita ada didalamnya saat ini.
BATASAN WAKTU
Waktu juga merupakan ciptaan ALLAH SWT
sama seperti kita, manusia. Ia juga memiliki batasan – batasan. Bagi kita
manusia, batasan awal “Waktu” kita adalah saat kita terlahir kedunia. Saat
itulah “Waktu” kita mulai berdentang. Detik demi detik akan berlalu bersama
kita menjalani kehidupan kita di dunia. Ia menyertai setiap tawa dan tangis
kita dalam mengarungi kehidupan. Bersama – sama kita menghiasi setiap harapan
dan do’a kita.
Bagaimana dengan batasan akhirnya.
Batasan akhirnya adalah saat kehidupan kita di dunia telah dinyatakan berakhir
oleh Sang Khaliq. Saat itu pula ia akan pergi. Bagi kita saat itu juga berarti
bahwa tidak ada satupun kegiatan yang dapat kita kerjakan untuk memperbaiki
kehidupan. Yang tersisa hanya masa – masa saat kita harus mempertanggungjawabkan
perbuatan kita dalam memanfaatkan “Waktu” saat kita masih di dunia.
No comments:
Post a Comment