DON’T VOTE FOR THE ROBBER
Namun disisi lain juga muncul berbagai
pertanyaan kenapa negara ini belum juga beres berbenah dari masalah KKN setelah
lebih dari 10 tahun melakukan reformasi. Siapakah yang salah? Pemerintahannya
kah atau pejabatnya yang bersalah? Bukan
mereka yang salah. Kita rakyat Indonesia
lah yang salah. Salah karena keliru menentukan pilihan. Salah karena cuek
terhadap kualitas pimpinan kita. Salah karena tidak mau tahu terhadap tindak
tanduk pejabat pemerintahan kita yang memperkaya diri dengan uang negara.
Kita sebagai rakyat dengan mudah dan
sederhananya menggunakan alasan kemiskinan kita untuk mau dibeli hak pilih kita
oleh calon pimpinan kita dan oleh partai politik. Kita sebagai rakyat dengan
gampangnya menggunakan alasan keluguan dan kebodohan kita, untuk mau dibayar
dengan sepeser uang guna mendukung pasangan calon pemimpin negara dan pemimpin
daerah kita.
Padahal kemiskinan kita mayoritas
hanya sebatas ketidak mampuan memenuhi kebutuhan perut secara layak. Masih jauh
bebeda dengan kondisi rakyat kita pada era penjajahan, mereka tidak hanya
melarat dalam hal pemenuhan kebutuhan perut namun juga dari hal kebebasan untuk
hidup.
Tanpa kita sadari saat kita menjual
hak pilih kita berarti kita juga menggadaikan nasib anak – anak kita. Tanpa
kita waspadai bahwa saat kita menjual hak suara kita berarti kita telah
memperkosa kebebasan kita. Tanpa kita sadari pula bahwa uang yang kita dapatkan
dari menjual hak suara kita sebenarnya berasal dari uang rakyat sendiri yang
sebenarnya jika digunakan untuk membangun negara atau daerah kitamampu
mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia
beberapa dekade pemerintahan kedepan.
Ternyata kita hanya dikubuli. Kita
dibeli dengan uang yang nota bene adalah uang kita sendiri. Karena kita tidak
mau belajar dan mengamati sejarah jika sebenarnya “SETIAP
CALON PIMPINAN YANG MEMBELI SUARA KITA, SEBENARNYA MEREKA JUGA TELAH BERSIAP
MENCURI DAN BAHKAN MERAMPOK KEKAYAAN KITA” .
Oleh karena itu penting bagi kita
untuk mulai berbenah dan introspeksi diri tentang sepak terjang kita selama
ini. Penting bagi kita untuk kembali memperkuat dasar –d asar agama kita guna
membentengi diri kita dari usaha jual beli hak suara ini. Karena korupsi tidak
akan pernah bisa tuntas jika hanya diserahkan kepada KPK. Semua ini adalah
tanggung jawab kita.
No comments:
Post a Comment