DEMOKRASI
“
USAHA MAKAR PADA TUHAN
”
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang sangat diagung –
agungkan saat ini. Pada dasarnya demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang
segala keputusannya diambil berdasarkan kehendak rakyat tanpa terkecuali.
Dengan menawarkan konsep kesamaan dan kesejajaran hak pada setiap individu
rakyat yang terlibat didalamnya. Serta menawarkan suatu konsep centimentil dan
skeptis jika suara hati nurani rakyat merupakan suara
Tuhan.
Pemahaman konsep “suara hati nurani rakyat merupakan suara
Tuhan” ini sebenarnya jika kita mau merenungkannya, merupakan suatu bentuk
ajakan makar manusia terhadap kewenangan dan kekuasaan TUHAN. Sehingga kita
jangan pernah heran jika suatu bangsa dan negara yang mengusung asas
pemerintahan demokrasi mulai banyak mengalami masalah yang mengantarkannya pada
kehancuran. Sebut saja Negara Mesir salah satunya yang kepresidennya yang telah
dua kali mengalami kudeta oleh pihak – pihak oposisinya.
Bagaimana dengan Indonesia ? Negara yang sangat terkenal dengan rakyatnya yang sangat mengedapankan
toleransi dan sopan santun. Kita bisa mengamati bagaimana bangsa ini menjalani
sistem pemerintahan demokrasi mulai sejak negara ini memprolamirkan
keberadaannya pada dunia hingga sekarang yang telah dipimpin oleh 6 (enam)
orang Presiden mulai dari Ir. Soekarno, Bapak Pembangunan Soeharto, Profesor
ternama BJ. Habibie, Ibu Mega Yang pendiam, Kiai ternama Gus Dur dan Sosilo
Bambang Yudhoyono. Pada perkembangannya bangsa Indonesia selalu dirundung
masalah yang muncul dari kalangan minoritas ataupun mayoritas yang lemah yang
keterwakilan suaranya kurang diperhitungkan. Masalah – masalah yang muncul
diperparah lagi dengan kondisi penempatan para pemangku jabatan di negara ini yang
ditetapkan lebih berdasarkan pada kesamaan pandangan politik dan kepentingan
pemimpinnya dibandingkan pada dasar keahlian dan kecakapan ilmu yang dimiliki
seseorang.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini karena dalam
pelaksanaan demokrasi dalam pemerintahan selalu mengacu pada pengambilan
keputusan berdasarkan hasil voting suara terbanyak. Pada perkembangannya
pengambilan voting suara terbanyak (yang dianggap sebagai suara Tuhan) mulai
dibelokkan guna memuluskan kepentingan suatu golongan atau pribadi. Berbagai
cara dihalalkan. Cara yang lagi trend sekarang adalah politik uang baik dalam
jenis fisik uang yang sebenarnya maupun dalam jenis uang yang abstrak (janji –
janji jabatan atau proyek pekerjaan).
Sehingga kehancuran – kehancuran yang terjadi maupun yang
sedang berproses dalam suatu bangsa maupun negara yang berasaskan demokrasi
bukanlah suatu kebetulan. Karena hal itu lebih merupakan suatu hukuman dari
Tuhan karena asas Demokrasi pada dasarnya merupakan upaya makar terhada
kekuasaan Tuhan dan Hukum – Hukum Tuhan sebagaimana tercantum dalam KitabNya
(Alqur’an).
No comments:
Post a Comment