Monday, 22 July 2013

DEMOKRASI “ USAHA MAKAR PADA TUHAN ”

DEMOKRASI
USAHA MAKAR PADA TUHAN 

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang sangat diagung – agungkan saat ini. Pada dasarnya demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang segala keputusannya diambil berdasarkan kehendak rakyat tanpa terkecuali. Dengan menawarkan konsep kesamaan dan kesejajaran hak pada setiap individu rakyat yang terlibat didalamnya. Serta menawarkan suatu konsep centimentil dan skeptis jika suara hati nurani rakyat merupakan suara Tuhan.
Pemahaman konsep “suara hati nurani rakyat merupakan suara Tuhan” ini sebenarnya jika kita mau merenungkannya, merupakan suatu bentuk ajakan makar manusia terhadap kewenangan dan kekuasaan TUHAN. Sehingga kita jangan pernah heran jika suatu bangsa dan negara yang mengusung asas pemerintahan demokrasi mulai banyak mengalami masalah yang mengantarkannya pada kehancuran. Sebut saja Negara Mesir salah satunya yang kepresidennya yang telah dua kali mengalami kudeta oleh pihak – pihak oposisinya.
Bagaimana dengan Indonesia ? Negara yang sangat terkenal dengan rakyatnya yang sangat mengedapankan toleransi dan sopan santun. Kita bisa mengamati bagaimana bangsa ini menjalani sistem pemerintahan demokrasi mulai sejak negara ini memprolamirkan keberadaannya pada dunia hingga sekarang yang telah dipimpin oleh 6 (enam) orang Presiden mulai dari Ir. Soekarno, Bapak Pembangunan Soeharto, Profesor ternama BJ. Habibie, Ibu Mega Yang pendiam, Kiai ternama Gus Dur dan Sosilo Bambang Yudhoyono. Pada perkembangannya bangsa Indonesia selalu dirundung masalah yang muncul dari kalangan minoritas ataupun mayoritas yang lemah yang keterwakilan suaranya kurang diperhitungkan. Masalah – masalah yang muncul diperparah lagi dengan kondisi penempatan para pemangku jabatan di negara ini yang ditetapkan lebih berdasarkan pada kesamaan pandangan politik dan kepentingan pemimpinnya dibandingkan pada dasar keahlian dan kecakapan ilmu yang dimiliki seseorang.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini karena dalam pelaksanaan demokrasi dalam pemerintahan selalu mengacu pada pengambilan keputusan berdasarkan hasil voting suara terbanyak. Pada perkembangannya pengambilan voting suara terbanyak (yang dianggap sebagai suara Tuhan) mulai dibelokkan guna memuluskan kepentingan suatu golongan atau pribadi. Berbagai cara dihalalkan. Cara yang lagi trend sekarang adalah politik uang baik dalam jenis fisik uang yang sebenarnya maupun dalam jenis uang yang abstrak (janji – janji jabatan atau proyek pekerjaan).
Sehingga kehancuran – kehancuran yang terjadi maupun yang sedang berproses dalam suatu bangsa maupun negara yang berasaskan demokrasi bukanlah suatu kebetulan. Karena hal itu lebih merupakan suatu hukuman dari Tuhan karena asas Demokrasi pada dasarnya merupakan upaya makar terhada kekuasaan Tuhan dan Hukum – Hukum Tuhan sebagaimana tercantum dalam KitabNya (Alqur’an).



No comments:

Post a Comment