Kristenisasi
Tayangan Televisi Di Bulan
Ramadhan
Bulan ramadhan merupakan salah satu bulan
yang dispesialkan oleh Bangsa Indonesia
karena mayoritas penduduknya adalah muslim. Semua jajaran pemerintahan
mengusahakan semaksimal mungkin guna pelaksanaan ibadah puasa ramadhan dapat
berjalan secara kondusiv. Mulai jajaran pemerintahan di bidang ekonomi yang
berupaya sebaik mungkin guna menciptakan kestabian ekonomi masyarakat selama
bulan Ramadhan. Jajaran pemerintahan di bidang keamanan pun tak kalah gencarnya
mengupayakan keamanan lingkungan selama bulan Ramadhan mulai dari pengamanan
tindak kriminal hingga sidak kelapangan guna memberantas penyakit masyarakat
serta pembatasan jam operasional tempat – tempat hiburan malam. Bahkan jajaran
pemerintahan dibidang perhubungan dan telekomunikasi juga berusaha semaksimal
mungkin meningkatkan kelancaran transportasi dan komunikasi selama bulan
ramadhan dan sesudahnya.
Pihak swasta pun tak mau ketinggalan
menyemarakkan bulan Ramadhan. Usaha swasta dibidang perdagangan dan konveksi
menawarkan produk – produk spesial dan paket – paket penjualan yang spesial
juga. Usaha swasta dibidang tayangan hiburan televisi juga tidak mau
ketinggalan dalam hal menyuguhkan acara – acara televisi bernuansa Islami guna
menyemarakkan bulan Ramadhan. Bahkan jam tayangnya pun sampai dimajukan pada
pukul 03.00 WIB. Jenis tayangannya pun beraneka ragam mulai dari sinetron,
tayangan komedi, tayangan ceramah, serta tayangan pencarian bakat yang semuanya
bernuansa Islami.
Namun menyikapi tayangan – tayangan
televisi selama bulan Ramadhan, kita sebagai umat muslim harus tetap kritis dan
tidak lengah dalam menikmati tayangan – tayangan televisi tersebut. Karena
tayangan – tayangan televisi tersebut meskipun telah dikemas dengan sedikit
nuansa Islami namun tidak menutup kemungkinan isi acara di dalamnya menawarkan
suguhan – suguhan yang seronok bahkan metodenya secara gamblang mengkaburkan
antara agama Islam dan Kristen. Atau dengan kata lain acara tersebut berisikan
proses kristenisasi.
Kita tidak boleh lupa jika Agama Kristen
begitu gigihnya melakukan upaya pelemahan umat muslim baik secara samar maupun
terang – terangan. Salah satu contohnya adalah tayangan pembacaan do’a berbuka
puasa maupun do’a niat puasa. Tayangan tersebut biasanya ditayangkan saat
berbuka puasa dan sesudah waktu imsyak. Apabila kita tidak jeli sesungguhnya
tayangan ini sangat baik guna memudahkan kita maupun anak – anak kita dalam
menghafal do’a berbuka puasa maupun do’a niat puasa ramadhan. Namun metode
pembacaan do’a – do’a tersebut yang sedikit aneh karena bukan merupakan
kebiasaan dan adab umat muslim dalam berdo’a yakni dengan melafalkan do’a
dengan metode bernyayi. Metode berdo’a dengan bernyayi seperti kita ketahui
bersama merupakan adab berdo’a umat Kristen. Karena sesungguhnya Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa
yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
Sebagai umat muslim kita tidak boleh
terlena dengan hiburan dunia salah satunya tayangan televisi karena umat
kristen dan yahudi adalah umat yang sangat kuat permusuhannya terhadap Islam.
Mereka sangat gigih dalam berupaya mengajak kaum muslim untuk terjerumus dalam
ajaran agama kristen dan yahudi dengan berbagai daya dan upaya. Sebagaimana
juga difirmankan Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 82
لَتَجِدَنَّ
أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
“Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang
yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah:
82)